Saat ini, semakin banyak konsumen berbelanja secara online. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), nilai investasi di sektor e-commerce pada 2017 mencapai lebih dari US$ 5 miliar. Dikutip dari liputan6 bahwa pertumbuhan sektor e-commerce membuat sektor ini menjadi primadona investor di tahun 2018.
Penjualan pakaian secara online turut andil dalam sektor e-commerce ini, pembelian konsumen mungkin sebagai salah satu faktor penyebab menurunnya pembelian di offline store. Sebagai contoh, omzet penjualan toko gamis di Tanah Abang menurun 30-50% dibanding tahun 2017 (kumparan.com). Peningkatan ecommerce yang luar biasa tinggi tetapi menyebabkan mall offline tutup, tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga di China dan US. Laporan dari Beijing Technology and Business University menunjukkan 138 departemen store, 262 supermarket dan 9, 464 toko pakaian offline telah ditutup antara 2012 to 2015.