Setelah lama menunda-nuda, akhirnya saya memberanikan diri untuk tes IELTS (International English Language Testing System). Secara kita tahu, IELTS itu harganya lumayan banget, kalau di kota domisili saya, selisihnya beda 1 juta dengan Jakarta. Tapi memang selisihnya itu juga akan dipakai untuk kenyamanan kita seperti ruang kelas di hotel, audio yang baik, snack dan juga makan siang.
Kalau ke Jakarta kan juga tambah ongkos tiket pesawat ya. Karena saya sudah nyaman dengan tempat les saya di Padang yaitu Edlink ConneX yang sangat mensupport anak didiknya dalam belajar, misalnya walaupun lesnya sudah selesai jauh-jauh hari tapi kita bisa bebas belajar di tempat les dan minta latihan soal, sehingga saya tetap pilih tes di Padang.
Kalau ke Jakarta kan juga tambah ongkos tiket pesawat ya. Karena saya sudah nyaman dengan tempat les saya di Padang yaitu Edlink ConneX yang sangat mensupport anak didiknya dalam belajar, misalnya walaupun lesnya sudah selesai jauh-jauh hari tapi kita bisa bebas belajar di tempat les dan minta latihan soal, sehingga saya tetap pilih tes di Padang.
Untuk IELTS di Padang, saat ini baru ada 1 lembaga yang menyelenggarakan yakni Edlink ConneX yang bekerjasama dengan IDP dan dilaksanakan 2 bulan sekali. Untuk tahu lengkapnya mengenai jadwal, silakan teman-teman lihat IG atau facebook Edlink Padang ya.
Saya tes bulan Maret untuk persiapan beasiswa AAS dan New Zealand Scholarship. Harga tesnya 3,8 juta rupiah. Berhubung foto-foto saat ujian saya hilang jadi saya ambil dokumentasi dari Edlink Connex Padang. Oh iya, biasanya tes diselenggarkan di hotel Grand Zuri.
Perlengkapan
Yang wajib dibawa adalah pensil HB, KTP/Passport sesuai dengan identitas yang kita daftarkan
Sebelum Tes
Sebelum tes dimulai, kita akan diperiksa identitas diri serta difoto langsung yang akan dilampirkan ke dalam sertifikat IELTS kita nanti. Selain itu juga kita akan melakukan penyimpanan data sidik jari. Jadi lumayan ketat pemeriksaannya. Sambil menunggu giliran pemeriksaan, Edlink Connex Padang sudah menyiapkan sarapan berupa kue dan juga teh/kopi. Sebaiknya sebelum tes, ke kamar mandi dulu supaya waktu tidak terbuang saat tes untuk ke kamar mandi. Karena waktunya tes memang terbatas banget.
Sebelum tes saya sempet ngobrol-ngobrol dengan peserta lain, jadi ada yang senasib seperti saya yang merupakan tes pertama kali, ada juga yang sudah tes kedua kali, ketiga dan keempat kali. Bismillah aja, yang penting sudah usaha sebelumnya.
Sebelum tes saya sempet ngobrol-ngobrol dengan peserta lain, jadi ada yang senasib seperti saya yang merupakan tes pertama kali, ada juga yang sudah tes kedua kali, ketiga dan keempat kali. Bismillah aja, yang penting sudah usaha sebelumnya.
Saat Tes
Tibalah kita akan masuk kelas dag dig dug, tas dan bawaan akan ditinggal diluar ruangan jadi kita hanya membawa pensil HB, rautan dan penghapus saja. Minum boleh dibawa tapi labelnya harus dilepas.
Setelah Tes
Huft, akhirnya selesai juga. Tinggal menunggu jadwal speaking yang diselenggarakan di esok hari, jadi jadwal speakingnya itu bisa dapat di hari yang sama atau di hari yang berbeda. Saya dapat di urutan terakhir besoknya, saya sih seneng aja karena masih bisa ada tambahan waktu buat belajar. Edlink ConneX sendiri menyediakan makan siang setelah kita ujian di hari pertama.
Listening
Ujian pertama adalah Listening. Listening tidak akan memakai headset tetapi speaker. Pada beberapa soal awal, ada yang tidak saya tangkap hiks, tapi harus tetap lanjut konsentrasi karena kalau terus memikirkan soal yang terlewat malah akan berakibat ke soal-soal yang lain. Perbedaan yang saya rasakan dengan waktu latihan adalah:
Ujian pertama adalah Listening. Listening tidak akan memakai headset tetapi speaker. Pada beberapa soal awal, ada yang tidak saya tangkap hiks, tapi harus tetap lanjut konsentrasi karena kalau terus memikirkan soal yang terlewat malah akan berakibat ke soal-soal yang lain. Perbedaan yang saya rasakan dengan waktu latihan adalah:
- Soalnya sebenarnya formatnya mirip dengan Cambridge 1-11. Ada yang essay, ada yang pilihan ganda, ada yang gambar. Tapi ada soal yang tidak saya temuin di Cambridge dan agak membingungkan yakni option berada diatas dan dibawah adalah pertanyaannya. Jadi saya pusing karena bolak balik lihat atas bawah - atas bawah gitu sambil dengerin percakapannya *kebayang nggak hehe.
- Selanjutnya yang berbeda adalah kecepatan dan panjangnya conversation. Jadi saya rasa mungkin 1.5 kali lebih sulit dibandingkan dengan soal latihan Cambridge.
Reading
Selanjutnya reading. Untuk real testnya, wacananya itu full sampai ke bawah. Jadi mungkin 3/4 kali lebih susah dibanding soal latihan Cambridge.
Selanjutnya reading. Untuk real testnya, wacananya itu full sampai ke bawah. Jadi mungkin 3/4 kali lebih susah dibanding soal latihan Cambridge.
Writing
Untuk writing, soal pertama saya adalah mengenai perbandingan dua grafik dan untuk soal kedua tentang museum yang haruskah memiliki koleksi dari negeri sendiri ataukah dari seluruh dunia? Jadi sebaiknya kita punya semacam vocabulary tentang tema-tema tertentu sih supaya kata-katanya lebih berbobot. Semacam ituuhh..
Untuk writing, soal pertama saya adalah mengenai perbandingan dua grafik dan untuk soal kedua tentang museum yang haruskah memiliki koleksi dari negeri sendiri ataukah dari seluruh dunia? Jadi sebaiknya kita punya semacam vocabulary tentang tema-tema tertentu sih supaya kata-katanya lebih berbobot. Semacam ituuhh..
Speaking
Tes terakhir adalah speaking. Waktu speaking kira-kira 15 menit. Disini saya kebanyakan nyengir-nyengir aja karena agak shock dengan pertanyaannya. Untuk sesi pertama ditanya tentang "boat". pernah naik boat nggak dan kapan, menurut pendapat kamu apa perbedaan dulu dan sekarang tentang penggunaan boat di Indonesia. Bagian kedua ditanya tentang produk tradisonal dan bagaimana proses pembuatannya. Speechless deh apalagi pas examinernya kaya kurang interest dengan ucapan-ucapan saya dan sering banget melihat jam terus. Jadi kadang saya kebawa ikutan lihat bapaknya yang bolak balik lihat jam. Mungkin karena memang speaking itu kan dijatah ya waktunya.
Hasil IELTS akan keluar kira-kira 10 hari kerja. Saya malas mengambilnya karena merasa speaking saya jeleeek banget. Tapi yasudahlah ya diambil aja, pasrah. Dan ini hasilnya, masih belum cukup untuk daftar sekolah ke luar negeri yang butuh minimal 6.5 overall dengan minimum 6 di setiap sub tes.
Yang agak surprisingly, speaking saya ternyata nilainya lumayan. Jadi kalau dari hasilnya, untuk listening ngepas banget, tapi memang sebaiknya harus lebih tinggi supaya bisa mengangkat skor secara keseluruhan. Harus banyak latihan lagi.
Sedangkan untuk writing, perlu lebih fokus belajar karena nilainya masih dibawah standar. Memang sih grammar saya masih amburadul. Mau bikin vlog atau blog tips IELTS rasanya juga masih nggak pantas hihi. Segitu aja sharing saya Buat teman-teman yang akan ujian, mudah2an nilainya bisa sesuai dengan yang diharapkan yaaa. Yang belum, ayo kita semangat belajar lagi ^.^
Sedangkan untuk writing, perlu lebih fokus belajar karena nilainya masih dibawah standar. Memang sih grammar saya masih amburadul. Mau bikin vlog atau blog tips IELTS rasanya juga masih nggak pantas hihi. Segitu aja sharing saya Buat teman-teman yang akan ujian, mudah2an nilainya bisa sesuai dengan yang diharapkan yaaa. Yang belum, ayo kita semangat belajar lagi ^.^
Wah, penuh perjuangan juga ya tesnya..apa bedanya dengan tes TOEFL ya mba
ReplyDelete