Pernah mengalami tidak rasa bosan, pikiran rasanya buntu dan bingung apa yang mau dikerjain selanjutnya hingga berpengaruh terhadap produktivitas kegiatan kita sehari-hari? Mungkin itu salah satu tanda bahwa tubuh kita butuh refreshing. Sinyal tubuh membutuhkan refreshing tidak hanya terbatas ke golongan tertentu, mulai dari yang sedang sekolah/kuliah, wirausaha, ibu rumah tangga, karyawan; tidak pandang pula usia dan gender semua bisa mengalaminya. Misalnya dapat kita lihat dari jumlah pengunjung tempat wisata yang meningkat ketika musim liburan.
Refreshing memiliki beberapa manfaat, yakni (dikutip dari vemale.com)
- Kesehatan fisik lebih baik. Misalnya sehari-hari kita disibukkan dengan pekerjaan, sehingga performa fisik kita juga terkuras. Solusi terbaik untuk memulihkan kesehatan fisik adalah istirahat atau liburan.
- Meningkatkan produktivitas. Karena fisik dan pikiran kita yang lelah, maka produktivitas kita dapat menurun. Rutinitas atau pekerjaan yang sama dapat membuat kita bosan dan liburan akan dapat meningkatkan produktivitas menjadi lebih baik.
- Hubungan lebih dekat dengan keluarga/pasangan. Jika liburan bersama keluarga, tentu akan membuat hubungan menjadi lebih dekat
- Peningkatan kekuatan dan kesehatan mental. Penelitian oleh University of California Irvine Gregory Hickok ditemukan bahwa otak memiliki satu ruang untuk menyimpan energi dan kekuatan mental dan salah satu hal yang kita lakukan agar otak tetap menyimpan cukup banyak cadangan kekuatan adalah dengan liburan.
- Perspektif yang lebih fresh. Liburan dapat memiliki manfaat mengubah perspektif kita menjadi lebih baik dan baru.
Jika kita butuh refreshing, ternyata kita nggak sendiri lho. Di Indonesia, minat masyarakat untuk berlibur semakin meningkat. Dapat dilihat dari atensi masyarakat terhadap travel fair, misalnya kegiatan Garuda Indonesia Travel Fair (GITF) 2015 yang mengalami kenaikan 10-15% dibandingkan tahun 2014.
|
Sumber: liputan6.com |
Terkait dengan penggunaan moda transportasi udara, Kementrian Perhubungan optimis jumlah penumpang angkutan udara meningkat 15 persen pada tahun 2016. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-Oktober 2015, jumlah penumpang angkutan udara telah mencapai 67,5 juta orang atau naik 12,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 59,83 juta orang. Selama periode tersebut jumlah penumpang domestik mencapai 56,1 juta orang atau melonjak 15,64 persen dan jumlah penumpang internasional mencapai 11,4 juta orang atau tumbuh 0,4 persen.
Tapi bagaimana sih memilih liburan yang cocok dengan kebutuhan kita? Jangan sampai pulang refreshing malah tambah stres karena tidak puas dengan perjalananannya atau malah tidak cocok di kantong.