Be A Brilliant Writer



Judul: Be A Brilliant Writer
Penulis: Afifah Afra
Cetakan: Pertama, Oktober 2011
Penerbit: GIZONE BOOKs (Kelompok Penerbit Indiva Media Kreasi)
Tebal: 269
ISBN: 978-602-8277-41-9
Harga: Rp 35.000,-

Baca buku ini. Dan kembalikan, jika Anda merasa tak terbakar semangatnya untuk menjadi seorang penulis (Afifah Afra)
Ini merupakan buku motivasi bagi yang ingin menjadi penulis. Diawal cerita penulis menceritakan tentang awal mula terjun dalam dunia kepenulisan. Tentang masa kecilnya, tentang jurusan kuliah yang tidak ada hubungannya dengan kepenulisan, dan tentang perjalanan karirnya. Apakah sih tujuan kita menulis?
  • Ingin pintar
  • Berdakwah Lewat Pena
  • Meninggalkan "Jejak" Sejarah
  • Berpikir lebih sistematis
  • Kepuasan batin
  • Memenej empati
  • Mengekspresikan empati dan pembelaan
  • Sewat dan awet muda
  • Menjaring persahabatan
  • Kaya? Ok juga

Lalu apa sih yang dapat kita lakukan untuk warming up sebagai penulis? diantaranya banyak membaca, melatih kreativitas, rajin menulis diary, korespondensi, terbuka, senang berdiskusi, melihat lebih dekat, akrab dengan bahasa dan enjoy. Lalu pengalaman, gagasan orang lain, literatur dan alam semesta juga dapat dijadikan ide. Selain itu yang dapat kita jadikan ide adalah mimpi, imajinasi, penelitian, agama, biografi.

Dibuku ini juga dibahas bagaimana kita memilih diksi, gaya bahasa yang baik dan dijelaskan untuk memasuki rimba menulis dimulai dari novel, artikel, essay, feature, resensi, jurnalistik, publikasi. Setelah kita membuat tulisan, pastinya kita publikasikan dong, ada juga tipsnya di buku ini. Bagian terakhir dari buku ini adalah bagaimana kita menjadi enterepreneur dalam bidang penulisan. Penasaran seperti apa? Langsung aja dibaca di buku ini. Buku ini cocok untuk yang gemar menulis ^.^

Agar Suami Menjadi Pemimpin Sejati


Judul: Agar Suami Menjadi Pemimpin Sejati
Penulis: Nurhayati Pujiastuti
Cetakan: Ke-2, 2013
Penerbit: Pro-U Media
Tebal: 188
ISBN: 979-1273-72-3
Harga: Rp 25.000,-
Buku ini bertujuan untuk mengajak para istri yang membutuhkan imam dalam rumah tangganya untuk menjadi suami sebagai imam sehingga rumah tangga menjadi sakina, mawaddah wa rahmah. Idealnya memang dicari sebelum menikah, namun apabila kita baru sadar pentingnya imam sekarang bagi keluarga apa yang harus kita lakukan ketika suami belum menjadi imam?
Sebagai permulaan, sebaiknya kita melakukan hal ini:
Sebelum kita memaksakan kehendak pada pasangan kita menjadi imam yang baik, kita harus introspeksi dulu, memahami keinginan dan mimpi dan apakah mimpi tersebut berlawanan atau tidak dengan mimpi bersama? Setelah direnungi, maukah kita melanjutkan mimpi, menunda mimpi atau mengalihkan mimpi?

Kita juga harus memahami pasangan baik keinginan dan mimpinya. KDRT, suami malas bekerja, mencaci-maki, menjadikan istri sebagai pembantu, perselingkuhan, tidak sayang kepada anak-anak adalah beberapa penyebab kalau tidak ada imam di keluarga. Nah, lalu apa yang harus kita lakukan? 
  • Perubahan total diri
  • Manfaat harus diketahui jelas
  • Orientasi bila bunda tidak ada

Dibuku ini juga tentang catatan yang harus dilakukan misalnya jangan membandingkan, jangan mencela pasangan dan cara menciptakan pasangan yang kita idamkan dan kendala apa saja yang siap menghadang. Kekurangan buku ini adalah banyak kalimat 'nyinyir' yang hanya dipandang dari sebelah sisi saja, misalnya di halaman 51:Tapi kalau Bunda merasa tidak bermasalah dengan hal itu dan membiarkan pengasuh atau orang terdekat kita yang mengasuh anak-anak demi bisa membiayai anak di sekolah yang mahal atau membeli susu formula dengan produk ternama, tentu saja kita berhak untuk melakukan hal itu.

Saya sungguh sebal kalau penulis lagi nyingir, come on saling menghargai saja sesama ibu, kadang keadaan memang tidak ideal untuk sebagian orang. 

Saat Berharga untuk Anak Kita


Jenis Buku         :  Parenting - Islam
Judul Buku         : Saat Berharga untuk Anak Kita
Nama Penulis     :  Mohammad Fauzil Adhim
Nama Penerbit   :  Pro-U Media
Tahun Cetak       : Cetakan ke-8, Januari 2014
Tebal Buku         : 277
Nomor ISBN     : 979-1273-54-5
Harga Buku        : Rp 42.000,-
Kita asah kecerdasannya sehingga hebat luar biasa, bukan agar bisa menolong agama Allah ini dengan kemampuan yang mereka miliki. Justru sebaliknya, kita ajarkan kepada mereka doa-doa kepada Allah Ta'ala untuk memperoleh dunia
Kita biasakan mereka berdoa bukan agar hatinya terpaut dengan Allah 'Azza wa Jalla, tetapi semata agar Allah melimpahkan prestasi yang menakjubkan
Tak salah jika semasa kuliah rajin puasa dan memelihara sifat takzim pada orangtua, tetapi sesudah mereka memperoleh apa yang dicita-citakan, bekas-bekas puasa Senin Kamis itu tak tampak sedikit pun (Alangkah sia-sia, halaman 32)
Gleekk, begitulah kutipan dalam buku ini. Seperti ditoyor rasanya, mengaca pada diri sendiri yang sering melakukan seperti itu, bagaimana pula kita mengajarkan anak kita? Bapak Fauzil Adhim, seorang penulis yang memang concern terhadap pendidikan anak mengingatkan kita kepada orangtua tentang sia-sia mengajarkan anak kalau tujuannya hanya mengejar dunia misalnya mengajarkan balita membaca bukan dengan tujuan mengenal Tuhan, tapi semata demi decak kagum orang-orang.
Buku ini diawali dengan bahwa semuanya bermula dari niat. Buku ini hampir serupa dengan buku yang berjudul 'Segenggam Iman Anak Kita' bahwa sebenarnya yang terpenting dalam parenting adalah membangun jiwa anak, bukan karena uang yang kita berikan, tetapi karena waktu yang kita luangkan untuk berbicara dan berbincang kepada anak.

Dalam bab Tersenyumlah Anakku Sayang, penulis banyak mengisahkan bahwa kita sebagai orang tua harus menerima anak seutuhnya, bahwa sikap kita terhadap anak akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter dirinya. Misalnya, anak yang memiliki kedekatan yang baik dengan orangtuanya, maka lebih kompeten dan memiliki keterampilan sosial yang lebih baik; bonding yang kuat antara ibu dan anak maka anak akan tumbuh dalam rasa aman, ayah yang mengazankan bayinya ketika baru lahir maka akan menstimulasi kecakapan intelektual serta bahasa anak.

Selanjutnya, penulis mengingatkan kita supaya lapang dada terhadap perilaku anak yang membuat rumah tidak pernah rapih, tembok rumah yang jadi penuh coretan, pipis sembarangan, celoteh tidak berhenti. Rasulullah Saw pernah berkata "Al-uramah akan menambah kecerdasannya di masa dewasa." Yang dimaksud Al-uramah adalah adalah kondisi anak yang sangat aktif bahkan mendekati agresif, penuh gerak, selalu ingin mencoba. Lihatlah dari sisi yang lain tentang perkembangan anak kita yang menakjubkan.

Selanjutnya tentang, masalah pengasuhan kita kepada anak, kadang malah awalnya bersumber dari konflik diri sendiri dan konflik perkawinan. Komunikasi dengan diri komunikasi dengan pasangan sangat menentukan keberhasilan dalam pola pengasuhan yang baik.

Kegagalan seorang anak bukan ketika sang orangtua yang ahli teknologi, tapi anaknya lebih menyukai ilmu sosial, tetapi kegagalan adalah ketika ketika anak dapat melebihi orangtua, tetapi jiwa mereka gersang dan hati mereka rapuh, sementara iman tidak dapat ditemukan bekasnya. Bapak Fauzil Adhim juga mengajarkan tips mengajarkan rasa berbagi, tidak cukup kedermawanan hanya dengan memberikan uang receh ke pengemis karena cara itu hanya mengajarkan bahwa tidak gusar menjadi pengemis. Tips mengajarkan kedermawanan pada anak:
  • Memberi sebagai kesengajaan yang disertai usaha bahkan perjuangan serius
  • Memberi untuk meringankan beban dan memberi manfaat. Bukan sekedar untuk meringankan perasaan bersalah kita. Apalagi hanya untuk memetik kesenangan dengan mengundang orang miskin datang ke rumah kita, mengumumkan kemiskinan mereka dan kedermawanan kita dengan memberi harta yang tidak seberapa
  • Kita ajari anak-anak memberi dengan harta yang berguna, bukan uang receh yang apabila jatuh di jalan, kita tidak akan menghentikan kendaraan untuk mengambilnya.

Ketika anak salah, apa yang harus kita lakukan? Jangan menjadi orangtua sumbu pendek yang cepat tersulut emosi ketika anak melakukan hal-hal yang kurang menyenangkan. Tidak menunggu waktu lama untuk mencubit anak dengan keras, melotot, makian dan umpatan. Memarahi dengan cara ini biasanya memang akan menghentikan perilaku negatif anak, tetapi berhenti bukan karena sadar.

Lalu harus bagaimana kalau harus menghukum anak? Sejauh kesalahan itu tidak berkaitan dengan hak orang lain, atau berhubungan dengan halal haram, Nabi Saw menujukkan sikap yang lunak. Tetapi Nabi Saw segera mengambil sikap yang tegas ketika itu menyangkut hak orang lain. Misalnya Nabi Saw melarang memarahi anak yang memecahkan piring karena segala sesuatu ada ajalnya, termasuk piring.
  1. Menghukum anak bukan karena emosi, apalagi karena rasa jengkel terhadap sikap anak kita karena segala sesuatunya berasal dari niat, tampak sepele tapi cara kita bersikap akan mempengaruhi penerimaan anak.
  2. Menghukum merupakan tindakan agar anak memiliki sikap yang baik.Anak harus mengerti apa yang harusnya dilakukan dan memahami apa yang menyebabkan dia dihukum.
  3. Tindakan menghukum mengajari anak bahwa setiap perbuatan mempunyai konsekuensi.
  4. Hukum anak, tetapi jangan sakiti dia
  5. Tetap berpikir jernih saat menghukum anak
  6. Kasih sayang mendahului kemarahan. Tunjukkan bahwa kita memberi hukuman karena didorong rasa cinta
Dalam buku ini juga diberi catatan cara bijak ketika memarahi anak misalnya tentang ajarkan mereka konsekuensi bukan ancaman, jangan bilang 'jangan' dan banyak tips lainnya. Pada Bab terakhir, penulis membahas tentang masa depan anak kita. Apa yang seharusnya kita wariskan untuk anak-anak kita, apakah cukup harta, apakah cukup kasih sayang?

Ada kata-kata yang saya suka dari penulis:
Banyak orangtua yang berhasil mendidik anaknya bukan karena kepandaiannya mendidik anak, tetapi karena doa-doa mereka yang tulus. Banyak orangtua yang cara mendidiknya salah jika ditinjau dari sudut pandang psikologi, tetapi anak-anaknya tumbuh menjadi penyejuk mata yang membawa kebaikan dikarenakan amat besarnya pengharapan orangtua.
Kekuatan dari buku ini karena bahasanya yang sederhana dan mengalir, seperti ada seorang teman yang sedang berbincang, sambil nge-teh dan minum kopi dan ngobrol dengan saya seputar parenting tanpa terkesan menggurui. Banyak hal-hal kecil yang kadang terlewatkan orangtua dan diingatkan oleh penulis, misalnya mengajarkan tentang arti bekerja bagi seorang anak, penting tapi jarang dibahas. Menurut saya penting kita pasti ingin menjadikan anak-anak kita profesional nantinya. Bahwa dengan bekerja, dapat membantu sesama.

Kelemahan dari buku ini adalah kurang teraturnya penempatan artikelnya. Seharusnya pembahasan tentang masa depan anak itu berada di akhir bagian buku tapi ternyata ketika sudah klimaks tentang apa yang kia wariskan ternyata malah ada beberapa tamabahan artikel yakni merangsang kepekaan terhadap anak dan memenjarakan kebebasan kepada anak kita, yang lebih tepat seharusnya ditengah-tengah pembahasan. Jadi 2 artikel terakhir, agak menganggu ritme ketika membaca. Diluar dari kekurangan diatas, buku ini sangat layak dibaca sebagai panduan bagi para orangtua dan calon orangtua.

Girl Talk: 60 Perempuan. 30 Kisah. Yang Manakah Hidupmu?

Judul: Girl Talk. 60 Perempuan. 30 Kisah. Yang manakah kisah hidupmu
Penulis: Lala Purwono
Penerbit: Stiletto Book, Cetakan II Oktober 2012
Halaman: 181
ISBN: 978-602-7572-05-8
Harga: Rp 36.000,-

Dari covernya yang unik sudah dapat menebak isi bukunya: bisik-bisik, obrolan, gosip. Girl Talk adalah buku tentang percakapan singkat antara 2 orang perempuan yang sering kita dengar di angkutan umum, halte, rumah, kantor, restoran dan tempat lainnya.


Mulai dari percakapan ringan tentang teman kantor yang suka menggunakan barang branded seperti Devil Roars Prada, obrolan tentang keluarga besar yang hobinya nanya-nanya status di The Questions atau bahkan obrolan antar sahabat yang paling pribadi dapat kita lihat di It's Always Him.
Semua percakapan dipandang dari sudut pandang orang pertama. Ketika membacanya, terkadang saya merasa seperti ada seorang teman yang sedang benar-benar curhat di depan saya. Sesekali terdiam karena kisahnya nyerempet dengan yang pernah saya alami. Banyak juga qoute bagus yang jadi favorit saya:

"Tiap orang datang dalam kehidupan kita, pasti punya misi an tujuan. Mau nyebelin seperti apa, orang-orang itu pasti punya maksud dan ngasih hikmah setelah semuanya lewat"

"Dan ketika waktu yang tepat itu tiba, kamu bakal tahu kenapa Tuhan menyuruhmu menunggu. You'll know that God did everything for a wonderful reason"

Kekuatan dari buku ini adalah penulis sering membuat kejutan-kejutan di ujung ceritanya yang buat saya surprise seperti cerita cowok yang alim tapi ternyata sebenarnya punya masa lalu yang kelam, ada juga tentang Jul yang sama sekali tidak pernah iri sama Leony sang perempuan perfect, saya mikir bohong banget kalau nggak iri, tapi ternyata Jul punya 'sesuatu' yang Leony tidak punya.

Menurut saya kekurangan buku ini yakni ceritanyanya yang datar, seluruh skenario pasti diawali dengan perempuan yang curhat, marah-marah, memaki, sebel tapi reaksi si teman pasti akan selalu menjadi penasehat. Untung curhatnya bukan sama saya, kalau sama saya mungkin malah saya jadi 'kompor' atau kepancing ikut nambahin ceritanya :p.
Seperti ada satu orang yang sama menjelma dalam setiap kisahnya yang menjadi Ra, Jul, Al karena gaya bahasa yang dipakai dari 30 kisah itu same misalnya bahasa inggris yang campur-campur.

Di beberapa kisah disebut nama laki-laki yang sama, entah karena ceritanya lanjutan atau pelakunya memang berbeda. Karena penasaran saya jadi mencari-cari lagi dimana dimuat cerita awal dengan nama laki-laki yang sama. Saran saya, bagaimana kalau cerita yang berlanjut dibuat berdekatan, soalnya saya jade pusing nyari-nyari lagi dari sekian cerita *siapa yang lagi pusing, siapa yang disalahin coba.

Kesimpulannya, buku ini cocok untuk dijadikan teman ngopi dan ngeteh di sore hari, saat penat melanda sehabis kerja. Enjoy the book ^.^

Belajar Bahagia, Bahagia Belajar


Judul: Belajar Bahagia, Bahagia Belajar
Penulis: Ida S. Widayanti
Cetakan: 1, November 2012
Penerbit: Hikmah
Tebal: 186
ISBN: 978-979-1328-71-5
Harga: Rp 45.000,-

Mari kita belajar berbahagia. Buku ini diawali dengan kisah dari Christina Onassis, perempuan kaya raya pewaris tunggal Yunani yang mengalami empat kali kegagalan pernikahan. Dia kemudian berpergian ke kota-kota di seluruh dunia, berharap menemukan kebahagiaan yang dicari dan berakhir dengan over dosis obat diet. Betapa penting kebahagiaan dalam sebuah ikatan pernikahan, ketika bahagia tidak dapat direguk dari perkawinan, maka segunung harta pun tidak berarti.

Buku ini memuat empat episode yang terdiri dari kisah-kisah singkat penuh hikmah. Belajar Bahagia terdiri dari 12 kisah, bahagia belajar terdiri dari 14 kisah, menemukan makna 13 kisah dan terakhir memotivasi terdiri dari 12 kisah. Dalam episode pertama, dibahas tentang kasih sayang, tentang kisah di pengadilan agama yang semakin lama semakin bertambah angka perceraian. Dalam episode ini juga dibahas tentang pentingnya visi dan misi pernikahan yang diceritakan dalam kisah sehidup semati.
Kesantunan, kebaikan, kemurahan dan kerendahan hati, serta wajah yang senantiasa dibasuh air wudhu, dapat mempercantik seorang wanita sehingga membuat suami akan terus mencinta
 Sebuah kisah berjudul 'jangan tunggu ada saingan' menceritakan tentang banyak perempuan yang khawatir suaminya berpaling maka memperbaiki penampilan. Namun survey sebuah agen konseling menunjukkan alasan tertinggi perselingkuhan karena tidak dihargai, komunikasi yang buruk dan ketidakpuasan di tempat tidur. 
Di episode kedua tentang bahagia belajar, seorang anak tanpa sengaja melirik jam tangannya saat pelajaran berlangsung, sang guru merasa tersinggung dan mengusir anak tersebut dari dalam kelas. Peristiwa itu kemudaian membuatnya merasa ketakutan setiap belajar sejarah dan nilanya merosot, padahal sebelumnya ia sangat menyukai pelajaran ini. Bahwa otak akan bekerja secara optimal saat emosi positif. Kisah menarik yakni berjudul rumah kanvas tentang kreativitas anak dan juga tentang kisah prasekolah yang menceritakan tentang sebelum memasuki pendidikan formal sekolah dasar, yang perlu dipersiapkan adalah persiapan mental dan emosional.
Seorang ahli pendidikan berkata, "Semakin banyak melihat dan mendengar, seorang anak akan semakin ingin melihat dan mendengar, "karena itu lanjut sang ahli, "Tragedi anak daerah miskin adalah bahwa ia kerap kali tak pernah berhasil memasuki spiral pertumbuhan intelektual ini."
Di episode ketiga mengenai menemukan makna dibahas tentang newton, garis lurus, besi, intan vs arang, dan hal-hal sederhana lainnya. Episode terakhir, kisah-kisah memotivasi hadir tentang hadapilah, dorongan dan budaya jam karet yang harus diubah. Untuk yang mau tahu kisah komplitnya, langsung aja dibaca bukunya ^.^

Jangan Jadi Muslimah Nyebelin


Judul Buku        : Jangan Jadi Muslimah Nyebelin
Nama Penulis    : Asma Nadia
Nama Penerbit  : PT Lingkar Pena Kreativa
Tahun Terbitan   : 2005
Tahun Cetak      : Cetakan Ketiga, Februari 2006
Tebal Buku        : 203
Nomor ISBN    : 979-3651-65-2
Harga Buku       : Rp 56.000,-

TARIK NAPAS dalam-dalam, DUDUK sejenak, dan mulailah MEMERIKSA dirimu secara CERMAT, jika perlu dengan KACA PEMBESAR

Buku ini diberikan oleh salah seorang teman saya ketika saya SMA. Melihat judulnya yang provokatif begitu, abang saya langsung bilang "itu mah nyindir kamu". Ah masa sih pikir saya, memang apa sih isi buku yang sudah dicetak berulang kali ini?
Banyak wanita yang ditanya kenapa masih belum berjilbab, dijawab karena ingin menjilbabi hati dulu. Lalu, apakah yang sudah berjilbab memang benar hatinya sudah terjilbabi? Jilbab itu adalah suatu proses perbaikan diri bukan akhir, dibuku Asma Nadia ini dibahas tentang tindakan-tindakan muslimah yang nyebelin walaupun sudah berjilbab. Kenapa penulis menyoroti khusus muslimah berjilbab dan bukan secara umum? Karena muslimah dengan jilbabnya dan aktivitas keislamannya, punya kewibawaan yang harus dilindungi. Sebab orang menilai Islam dari pengikutnya. Ajaran Islam tanpa cela, tapi cela dibuat oleh para followernya. 

Tebak-tebakan yuk? Coba tebak, 2 penyakit apa yang biasanya tidak disadari pelakunya, tapi malah orang lain sadar? Betul, ngorok dan bau badan hehe. Masalah bau-bauan yang menjadi bahasan diawal buku ini, mulai dari bau mulut, keringat, rambut, tangan dan aneka bau-bau yang lain. Memang perlu diperlukan usaha ekstra untuk para jilbaber yang  memang tertutupi dari ujung rambut hingga mata kaki.

Setelah dibahas tentang bau-bauan maka lanjut ke penampilan. Penampilan disini bukan yang mesti full make up ya, tapi dibahas tentang kebersihan diri dan pakaiannya. Jangan cuma cantik di luar, tapi inner beautynya juga wajib diperhatikan. Penulis menyoroti tentang para muslimah yang suka ngomong nyelengkit dari mulai suka nyela, biang gosip, suka ngerusak kegembiraan teman, dan semua hal yang bikin sakit hati orang. 

Saya punya teman muslimah yang kalau komentar, aduh nyelekit dan bikin sakit hati. Pernah saya lagi cerita sama teman-teman satu kos, bahwa hampir saja saya kehujanan dan kena becek, karena harus melintasi jalanan pasar waktu pulang kuliah kemarin. Untung aja teman saya si Ina berbaik hati nganterin  saya dengan kendaraannya. Komentarnya? 'Oh Si Ina yang mobilnya kayak angkot itu, ya?' Tega banget deh. Untung aja Ina ga mendengar itu. Saya jadi malas kalau cerita-cerita lagi, sebab selalu aja ada yang dicela

Penulis juga membahas tentang attitude yang mengganggu mulai dari miss kok, selalu nanya-nanya hal-hal yang dia dengar kok gini kok gitu, si ratu ngeluh, lelet dan lainnya. Mau tahu lebih banyak, langsung aja baca bukunya hehe

Kekuatan dari buku ini adalah sangat jarang buku yang mengambil tema seperti ini. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita terima jika dikritik padahal itu untuk kebaikan kita sendiri. Setelah dikritik, tidak lupa buku ini juga membahas tips untuk mengatasinya. Bahasanya sederhana, tidak terkesan menggurui malah sempet ngikik-ngikik bacanya tapi tetap 'ngena'

Buku ini cocok dibaca oleh para muslimah, baik yang baru pake jilbab atau pun yang sudah lama mengenakannya sebagai bahan introspeksi. Happy read ^.^

99+ Resep Rumahan Cihuy!

Judul: 99+ Resep Rumahan Cihuy!
Pengarang: Dian Prima dan Yudith Mangiri
Penerbit: Rak Buku
Tahun Cetak: Cetakan I, Jakarta 2013
Tebal Buku: 138
Harga Buku: Rp 90.000,-

Memasak makanan bayi lebih mudah dari memasak rendang Padang. Semua mama pasti bisa jadi koki andal keluarga. Tos SUTIL, kibarkan CELEMEK!
Buku ini adalah buku terbitan ketiga komunitas milis MPASI Rumahan. Buku yang dicetak full color ini memuat 99 resep mpasi. Ada 48 kontributor yang menyumbang resep di buku ini. Di awal halaman, dijelaskan sedikit tentang bahan-bahan memasak mulai dari tepung dan minyak dan juga pengenalan peralatan masak. Sebenarnya resep ini juga ada di milisnya, tapi buat yang nggak mau ribet nyari-nyari lagi, tinggal contek aja di buku resep ini.

Resep-resepnya yummy banget karena merupakan pemenang di Tantangan Mamaku Koki Handal jadi lumayan mudah untuk dipraktekkan. Setiap resep ada catatan resepnya cocok untuk usia berapa. Kita bisa coba nasi bayam genit, sup bola ayam jamur, bothok salmon, pudding panas orange, bola oat ayam isi keju dan masih banyak lagi, fruity coco pops yang seru lainnya

Kekurangannya adalah tidak setiap resep dimuat penampakan masakannya, hanya beberapa saja. Kalau ada, pasti tambah mantap bukunya. Dan saran saya lagi, supaya lebih dikelompokkan resep-resepnya, mana yang untuk 6 bulan, 7 bulan dan seterusnya. Biar kita tidak repot-repot bolak-balik halaman cari resep yang sesuai dengan usia anak kita.

Buku ini cocok banget untuk teman dikala anak MPASI :)

Pre Wedding Rush

Judul       : Pre Wedding Rush
Penulis    : Oktarina Prasetyowati
Penerbit  : Stiletto Book, Desember 2013
Halaman : 204
ISBN       : 978-602-7572-21-8
Harga      : Rp 42.000

Novel yang ditulis oleh Mba Okke 'Sepatumerah' menceritakan tentang kegalauan Menina saat sang cinta lama, Lanang masuk kembali ke kehidupannya disaat Menina sudah dilamar oleh kekasihnya, Dewo.  Siapakah yang Menina pilih antara Dewo seorang husband material yang dianggap belum terlalu dikenalnya karena baru 10 bulan berpacaran ataukah kembali ke Lanang sang petualang penuh kejutan yang dulu meninggalkannya begitu saja?

Novel ini disebutkan penulis sebagai sebuah cerita cinta di cerita gempa yang diceritakan mulai bab ke 8. Kita seperti dibawa masuk oleh penulis ke tahun 2006 silam saat kejadian gempa di Yogyakarta,  tentang banyaknya korban saat gempa,  keadaan di rumah sakit setelah gempa, bocah laki-laki yang kehilangan bapaknya hingga sampai tentang bapak dan ibu parlente yang diikuti wartawan yang hendak menterahkan bantuan hingga seperti proses wisuda. 

Kekuatan dari novel ini menurut saya yakni bahasanya yang sederhana, tidak butuh lama untuk membaca novel ini, tapi ternyata tetap membekas. Asyiknya mengikuti percakapan antara Lanang dan Menina yang renyah dan cerita cintanya yang seperti roller coster, penulis mampu mempermainkan perasaan pembaca kadang lucu melihat tingkah mereka berdua, kasihan kepada Dewo, pengen nonjok Lanang yang suka menggoda Menina, gemes pengen cubit Menina dan lega setelah akhirnya Menina secara tidak sengaja mendengar "sesuatu" tentang Lanang. Kalau saya pribadi saya sih sebel sama Menina yang tidak bersyukur, sudah dapat Dewo yang super baik malah main hati dengan Lanang, tapi disebutkan di bab 5.
Ketika bersama orang yang satu frekuensi dengan kita, tempat menjadi tidak penting lagi. Kebersamaan membuat segalanya terlupa, termasuk waktu.
Memang kalau emosi sudah bermain maka logika akan tersisihkan. Kekuatan lainnya dari novel ini karena cerritanya dekat dengan kehidupan sehari-hari misalnya tentang Agnes yang ingin menikah karena tuntutan lingkungan, tentang pasangan yang terlihat dari luar harmonis tapi ternyata ada riak besar di dalamnya, tentang perselingkuhan, tentang jiwa yang ingin bebas, tentang tanggung jawab dan tentang pilihan. Bahwa hidup adalah sebuah pilihan dan segala keputusan dalam hidup itu mestinya dilakukan dengan berpikir dan semua pilihan dilakukan berdasarkan keputusan sadar, bukan karena disuruh orang, bukan karena ngikut arus, bukan karena semua orang melakukan sesuatu, kita harus ngelakuin hal yang sama. 

Menurut saya, kekurangan pada novel ini adalah kurangnya tokoh sahabat, peran Agnes sebaiknya lebih diberdayakan. Mengaca pada diri saya sendiri, biasanya kan biasanya wanita hobinya curhat sama sahabat, teman, atau seorang yang dianggap bijak ataukah Melina yang terlalu mandiri mengambil sebuah tindakan besar tanpa minta pertimbangan atau masukan seseorang.

Novel ini layak dibaca apalagi yang sedang persiapan nikah, karena biasanya menjelang hari H akan banyak pre wedding rush, segala macam kerepotan dari mulai persiapan acara, fisik, materi dan tidak ketinggalan konflik hati yang mengusik, seperti yang dialami Menina, benar tidak sih keputusan saya, benar tidak sih dia orangnya? Kesimpulannya, ayook dibaca ^.^

Sketsa Cinta Bunda


Penulis: Sinta Yudisia
Cetakan: Pertama, Mei 2014
Penerbit: Indiva Mitra Pustaka
Tebal: 120
ISBN: 978-0602-1614-21-1
Harga: Rp 25.000,-

"Suatu ketika aku bermimpi masuk surga. Kenapa aku bermimpi itu surga? Sebab tempatnya indah sekali, mengalahkan Wonderful Sea, Raja Ampat yang aku ingin sekali pergi kesana. Sejenak aku melihat ayah bundaku memakai mahkota indaaaaah sekali. Mahkota bertabur permata, dengan mutu manikam terbaik yang ada di dunia. Lalu aku melihat ruangan sangat luas, tanpa lampu, penuh berlimpah cahaya dan tak ada lalat. Mahkota itu ada disana! Mahkota indah itu, yang berkilauan emas permata. Ah, aku inign mahkota itu ada di kepala ayah bundaku. Setiap orang past ingin memilikinya. Setiap orang pasti ingn mengenakannya walau hanya satu menit saja! Maka, aku berlari menghampirinya

Langkah pertama, duh, suliiiiit dan berat niah
Langkah ke-2 dan ke-3, sangat ringan dan cepat
Langkah ke-4 terseok, terguncang dan lalu aku terbangun
Maka, saat aku terbangun, shalat subuh, mimpi itu terus menguntit
Apa itu langkah ke satu? 2? Ke 3? 26? Angka apa itu?
Dan tiba-tiba aku tersadar..aha!
Aku telah menghapal juz 30,29,28 dan saat ini sedang menyelesaikan juz 1. Jadi, ternyata aku butuh 26 langkah lagi untuk meraih mahkota itu bagi ayah bundaku!”

Buku ini merupakan naskah yang sudah terbit di beberapa media maupun di blog. Sebuah refleksi, renungan, pemikiran, dan langkah-langkah kecil Mba Sinta Yudisia dalam mendampingi 4 putranya. Ada 5 bagian yakni:
  • Al-Qur’an, Shalat dan Doa
  • Rumah dan Pernak-Pernik 
  • Orangtua
  • Anak
  • Otak dan Kepribadian

Bagian pertama penulis menceritakan tentang pertanyaan anak-anak yang dijawab dengan bahasa Al-Quran misalnya ketika anaknya sedih, maka sang bunda akan mengajak mencari jawabannya dengan Al-Qur’an. Dibahas juga tentang luar biasanya kekuatan shalat subuh dan doa yang terkabul. So…Good Morning!!!

Beranjak ke bab kedua, dijelaskan tentang apa saja yang sebaiknya ada di rumah, kita dikasih pilihan tentang pentingkah televisi, menjaga kebersihan rumah, dan juga perlakuan kita kepada asisten rumah tangga kita. Yang menarik juga dibahas tentang Sadako, yang setan dari Jepang itu yang serem itu lho. Nah apa hubungannya sama parenting? Penasaran kan? Silakan dibaca sendiri hehe

Di bab ketiga kita diingatkan kembali tentang tujuan pernikahan, tentang cara Luqman mendidik anak. Tentang pentingnya peran ayah dan ibu dan ketika sudah banyak mengikuti seminar dan membaca buku parenting, tapi kenyataan tidak sesuai harapan apakah yang harus dilakukan?

Bab selanjutnya membahas tentang anak, membentuk anak yang sehat. Ibnu Sina mengungkapkan bahwa hingga lima tahun anak sebaiknya diajarkan olahraga, seni dan budi pekerti. Lalu usia enam hingga empat belas atau remaja, selain olahraga remaja mulai perlu dihaluskan rasa mengenal sastra dan syair, pemupukan utama kaidah agama beserta bacaan serta hapalan Al-Qur’an.

Dalam bab terakhir tentang otak dan kepribadian. Apakah makna gifted children dan superior category. Ada beberapa kisah yang IQ tinggi namun tidak happy ending, diceritakan William James Sidis pemilik IQ tertinggi di dunia yakni 254. Ayahnya menguasai 27 bahasa, ibunya lulusan Boston Univestity sedangkan William menguasai 40 bahasa. Pada usia 8 tahum, mengarang buku yang mencakup bahasa Latin, Yunani, Jerman dan Perancis. Masuk Harvard usia 11 tahun dan lulus cumlaude usia 16 tahun. Akademiknya luar biasa tapi kehidupan sosialnya tidak berkembang baik. WJ Sidis meninggal di usia 46 tahun karena pendarahan otak, hubungan dengan orang tuanya tidak harmonis dan sebuah kisah menyebutkan, ayahnya meminta maaf atas semua kesalahannya namun WJ Sidis tetap menganggap sang ayah sebagai perampas kebahagiaan hidupnya.

Buku ini tipis jadi mudah untuk dituntaskan, namun banyak referensi yang dikisahkan yang membuat penasaran seperti apa pengajaran Amy Chua dari buku Hymne of Tiger Mother. Kisah-kisahnyanya dibumbui dengan unsur-unsur psikologi sesuai kompetensi penulis. Ada bahasan ego, teori-teori psikologi sehingga makin memperkaya buku ini namun akhirnya tetap dikembalikan kepada wawasan keislaman. Buku yang menari untuk dijadijan referensi pembentukan karakter anak.

(Bukan) Salah Waktu


Judul: (Bukan) Salah Waktu
Pengarang: Nastiti Denny
Penerbit: PT Bentang Pustaka
Tahun Cetak: Cetakan I, Desember 2013
Tebal Buku: 244 
ISBN: 978-602-7888-94-4
Harga Buku: Rp 46.000,-

Novel karya Nastiti Denny yang berjudul (Bukan) Salah Waktu merupakan pemenang lomba novel “Wanita Dalam Cerita” menceritakan kisah rumah tangga Sekar dan Prabu. Sekar mempunyai trauma terhadap masa lalunya, berusaha menyembunyikan dan melupakannya. Ia berjuang menjalani peran sebagai ibu rumah tangga setelah sebelumnya sukses sebagai wanita karir. Jalan cerita terasa lambat pada awalnya, namun sejak kehadiran Bram, kekasih sahabat Sekar mulai muncul konflik demi konflik dan misteri yang tidak terduga. Mulai dari masa lalu Prabu, masa lalu Sekar dan masa lalu orangtua Sekar. Bagaimanakah semuanya harus berdamai dengan masa lalu mereka masing-masing?

Novel ini mempunyai alur maju mundur namun tetap mudah untuk dipahami. Sudut pandang yang diambil berpindah-pindah kadang dari Sekar atau Prabu. Menurut saya blurbnya kurang menarik karena tidak membuat penasaran calon pembaca, sebaiknya blurbnya memunculkan saat-saat klimaks cerita bukan puisi. Desain bukunya saya suka karena lucu, unik, girly tapi kurang menggambarkan isi novel yang serius, jadi terkesan seperti teenlit untuk remaja.

Kelebihan novel yang dibuat oleh ibu 2 anak ini adalah penulis sukses membuat pembaca mudah mengimajinasikan kata-kata dalam novelnya, misalnya ketika Sekar bersembunyi di kolong meja makan, saat membaca bagian itu saya seperti benar-benar melihat gambaran Sekar yang sedang ketakutan ketika merasa ditolak keberadaannya oleh orang-orang sekitarnya, melihat gambaran Sekar dikejar suara-suara dari masa lalunya. Ceritanya juga tidak mudah ditebak dan membuat penasaran ingin terus membaca lanjutannya.

Kekurangannya adalah penulis kurang teliti misalnya pekerjaan Pak Toni, ayah Prabu disebutkan sebagai direktur perusahaan minyak (hal 13) namun di tengah-tengah cerita disebutkan mempunyai jabatan penting di badan pertanahan (hal 108), lalu nama yayasan yang dibuat Ibu Yani adalah Jalin Kasih (hal 156) namun di halaman lain disebutkan Tali Kasih (hal 210).

Yang membingungkan buat saya adalah tidak ada pertengkaran ketika Sekar tahu rahasia Prabu. Ketika Sekar pusing, suaminya hanya berkata “Kamu kurang sehat?”. Sekar menjawab “Nggak, kecapekan aja nungguin mama waktu sakit” (hal 194). Selanjutnya cerita berjalan seperti biasa. Sampai saya mengecek apakah ada halaman hilang, kenapa terkesan datar. Lalu, ketika Bram bertemu Prabu, Bram tidak merasa bersalah kepada Prabu padahal selama ini dia salah sangka. Juga tentang Prabu berjanji akan melupakan sementara waktu tentang perpisahan orangtua Sekar (hal.78), tapi sampai di akhir cerita tidak pernah dibahas lagi. Jadi, ada beberapa kisah yang kurang dapat diselesaikan dengan baik, seperti sinetron yang belum selesai ceritanya tapi sudah dihentikan. Juga tentang tukang kopi tahu rahasia Ibu Yani (hal 211). Padahal Ibu Yani sendiri sangat menutup rapat rahasianya bahkan dari Sekar.

Novel ini mengajarkan pentingnya komunikasi suami istri, kalau ada masalah sebaiknya diceritakan dan diselesaikan jangan dipendam. Lalu dari kisah masa lalu Sekar saya jadi teringat pelajaran dari seminar parenting bahwa masa kecil akan mewarnai  masa dewasa kita dan kesuksesan pengasuhan anak juga dipengaruhi oleh keharmonisan orang tua. Atau imbasnya seperti Sekar yang trauma terhadap masa kecilnya terbawa hingga dewasa.  Jadi, setelah membaca novel ini saya merasa diingatkan seperti apa saya mengasuh Fatih dan bagaimana komunikasi saya dengan suami. 

Blogger Bicara Parenting

Judul: Blogger Bicara Parenting
Penulis: Myra Anastasia, dkk
Cetakan: Pertama, Mei 2014
Penerbit: Sixmidad
Tebal: 201
ISBN: 978-602-14595-8-4
Harga: Rp 38.000,-

Ketika sedang blogwalking ke blog mbak Myra Anastasia, saya menemukan tulisan beliau yang ini. Jadi para blogger membuat buku parenting, wuih keren bingit. Desain covernya juga lucu, imut-imut, kaya saya. Buku ini memuat kisah 34 blogger tentang kisah parenting mereka.
Sisi menarik parenting adalah tidak adanya sekolah formal tempat belajar. Parenting seringkali tidak berbicara benar dan salah dengan kaku. Kita bisa banyak membaca buku parenting, tetapi pada akhirnya semua dikembalikan kepada kondisi rumah tangga masing-masing, terutama karakter setiap anak
Blurb buku ini jelas menggambarkan isi buku ini dengan beragam kisah parentingnya. Mulai dari kakek yang bicara tentang cucunya, guru bicara tentang muridnya, kakak bicara tentang adiknya. Tema yang dibahas juga beragam. Dimulai dengan trik mengajak anak tidur malam dengan cepat dari Pakde Cholik, yakni: bantu menuju tempat tidur, siapkan tahapan menuju tempat tidur, konsistensi, takut kegelapan, no snack dan mendongeng. Dan ada 42 kisah parenting lainnya.

"Alangkah indahnya jika pada saat penerimaan rapor setiap anak mendapat hadiah. Meskipun itu hanya sebuah buku, penghapus lucu warna-warni. ataupun selembar kertas berlogo bintang bertuliskan namanya dengan mencantumkan penghargaan atas prestasi yang dicapai di bidang mereka masing-masing"

Saran dari BundaDea ketika anak dibagi rapor. Bunda Dea juga memberikan tips ketika mendampingi anak-anak di awal masuk sekolah. Blogger Hardi Vizon berbagi tentang pentingnya peran ayah dalam mendidik maskulinitas anak laki-lakinya. Ada kisah dari Mbak Ika Koentjoro ketika anak jauh dari orang tua, apa saja yang harus dipersiapkan. 

Membaca buku ini rame rasanya, karena banyak blogger, banyak cerita, banyak sudut pandang, dan semua tidak ada yang benar atau salah. Yang pasti ketika membaca buku ini, kita banyak mengambil hikmah dari setiap kisahnya, dapat mengikuti tips-tips yang diberikan dan sesuaikan dengan kondisi kita.

Seru ya, bukunya. Dan hasil penjulaan untuk proyek amal. Yuk ah, cepetan pesen :)

Catatan Hati Seorang Istri


Penulis: Asma Nadia
Cetakan: Ketujuh, Februari 2008
Penerbit: PT. Lingkar Pena Kreativa Depok
Tebal: 211
ISBN: 979-1367-01-1
Harga: Rp 55.000,-

Telah kutinggalkan cemburu
Disudut kamar gelap
Telah kuhanyutkan duka
Pada sungai kecil yang mengalir dari mataku
Telah kukabarkan lewat angina gerimis
Tentang segala catatan hati
Yang terhampar di tiap jengkal sajadah
Dalam tahajud dan sujud panjangku

Mumpung lagi hot karena ada serial sinetronnya, saya mau review buku tentang Catatan Hati Seorang Istri. Cuma lihat sekilas sinetronnya, berasa agak lebay kaya sinetron (lah emang iya..) jadi ga jadi nonton deh. Buat yang penasaran bukunya seperti apa sih?

Buku yang saya punya adalah cetakan ketujuh, tidak tahu sekarang sudah cetakan keberapa. CHSI adalah buku dari Mba Asma Nadia yang dikenal sebagai penulis best seller. Buku ini menceritakan tentang kisah-kisah istri yang mendapatkan ujian dalam rumah tangganya. Kekecewaan, kemarahan, kesedihan bahkan keputusaan. Harapan dibuat dibuku ini adalah para pembaca siap ketika mendapat ujian serupa (mudah-mudahan nggak) atau buat pengalaman kita bahwa ternyata ada lho perempuan yang mengalaminya.
Dibagi dalam 3 tema besar: Catatan Hati Seorang Istri, Saat Cinta Berpaling Darimu dan Momen Kecil yang meninggalkan Jejak dan ada 25 kisah didalamnya

Dimulai dengan cerita tentang bahasan yang bikin heboh istri-istri dan wanita apalagi kalau bukan poligami. Ketika ada niat ingin menikah lagi namun batal karena ada seorang temannya yang berkata: “Jika saya menikah lagi: Pertama, kebahagiaan dengan istri kedua belum tentu..karena tidak ada jaminan untuk itu. Apa yang diluar kelihatan bagus, dalamnya belum tentu, Hubungan sebelum pernikahan yang sepertinya indah, belum tentu akan terealisasi indah. Dan sudah banyak kejadian itu. Kedua. Sementara luka hati istri pertama sudah pasti, dan itu akan abadi. Sekarang bagaimana saya melakaukan sebuah tindakan untuk keuntungan yang tidak pasti dnegan mengambil resiko yang kerusakan pasti dan permanen? 
Hayo,, masih berani poligami? #gulunglenganbaju

“Sosok cantik itu tetap santun dan tak banyak bicara. Meladeni suami dan anak-anak seperti hari sebelumnya.” adalah sebuah kisah istri yang luar biasa sabar menghadapi suami yang selingkuh. Mulai emosi belum? :p
"Betapa kagetnya saya..karena perempuan itu sama sekali tidak cantik" tentang kisah suami yang awalnya tidak mau melihat foto saat dijodohkan dan kaget melihat istrinya tidak cantik. Hmmm..
Diepisode kedua penulis menceritakan kisah-kisah saat cinta berpaling. Tentang perselingkuhan yang tidak diduga, tentang suami yang jatuh cinta dengan baby sitter (saran jangan pilih yang cantik ah), ada juga kisah tentang..
Aku yang lebih banyak menafkahi keluarga. Di satu pihak, aku menyadari bahwa rumah tanggaku mulai timpang. Ada ketidakpuasan pada diriku dengan posisiku dalam rumah tangga. Ada yang salah. Aku iri melihat para istri yang berderet di depan ATM pada hari gajian suami-suami mereka. Aku iri melihat para ibu dengan tenang melepas suami pergi bekerja. Aku iri melihar para ibu sibuk menyiapkan panganan sore hari bersantai di depan rumah sembari memandangi dan sesekali menertawai kelucuan perilaku anak-anak mereka yang bermain di halaman, Sungguh gambaran yang jauh dari rumah tanggaku.  
Setelah kita dibuat ternganga di episode pertama dan kedua di episode terakhir terakhir diceritakan tentang hal-hal sederhana yang dirindukan
"Dalam keadaan cacat fisik dan kekurangan materi, apakah yang menjadi sumber kebahagiaan keduanya?" Sepasang suami istri pengemis tua yang buta membuka mata tentang cinta yang indah. Cinta yang tidak dimiliki seseorang, bahkan orang yang dilimpahi keberkahan materi sekalipun. Memang seperti apa sih kisahnya? Yang penasaran, langsung aja diintip ceritanya

Buku ini reccomended banget deh dibaca para istri dan calon istri ^.^

Mencari Penghasilan Tambahan



Judul: Mencari Penghasilan Tambahan
Penulis: Safir Senduk
Cetakan: 10, Maret 2009
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tebal: 286
ISBN:979-20-5295-X

Buku ini adalah judul keenam dalam seri perencanaan keuangan keluarga. Sesuai judulnya, buku ini dibahas cara kita mencari penghasilan tambahan. Menurut Safir Senduk, topik ini merupakan tema yang paling mengundang banyak orang, baik dalam seminar maupun email. Siapa sih yang tidak mau dapat uang tambahan kan? Tema ini 'kena' di semua orang, karena berharap menemukan alternatif terbaik untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Padahal, banyak orang tidak menyadari bahwa alternatif penghasilan tambahan sudah ada di sekitar kita. Hanya satu yang perlu kita lakukan yakni membuat daftar alternatif-alternatif dan pilih satu yang paling pas. Masih bingung kira-kira alternatifnya apa aja? Nah, Buku ini mencoba menyadarkan kita alternatif-alternatif apa saja yang ada disekitar kita. 

Di awal, penulis bercerita tentang pengalamannya sebagai karyawan yang selalu defisit. Awalnya dipikir karena pengeluarkan yang berlebihan tapi ternyata setelah dihitung ternyata memang sudah pas segitu dan ternyata pemasukan kecil yang menjadi penyebabnya. dijelaskan mengapa penting bagi kita untuk mencari penghasilan tambahan. Jadi, yang perlu dilakukan untuk awalnya adalah melihat apakah pemasukan kita sudah cukup diantara pengeluaran kita yang wajar. Jadi kalau kasusnya pemasukan kurang, maka solusinya menaikkan penghasilan atau dengan mencari tambahan. Emang gampang apa naikkan penghasilan? Enak aja ngomong? hehehe, saya juga berpikir seperti itu kok ^.^

Pada bab kedua, kita diajak untuk mengetahui empat langkah penting yang harus dilakukan jika ingin mendapatkan penghasilan tambahan. Yang paling disarankan adalah mencarinya diluar pekerjaan yang biasa kita lakukan.
Bab ketiga hingga bab kesepuluh, dibahas alternatif-alternatif penghasilan tambahan yang ada disekitar kita kelebihan hingga kekurangannya. Menjadi karyawan adalah alternatif pertama dalam mencari penghasilan tambahan yakni dengan menjadi  karyawan di perusahaan lain misalnya dari jam 7-9 atau hari Sabtu. Alternatif kedua adalah menjual barang dan jasa, kiat dari penulis adalah miliki pengetahuan yang baik terhadap barang yang kita jual, coba fokus untuk sejumlah lini produk saja dan pasarkan diri kita.

Alternatif ketiga adalah menjual keahlian. Langkah awal yang harus kita lakukan adalah pelajari dan kenali dulu kemampuan kita. "Tapi, saya nggak punya keahlian..nggak ada yang bisa saya jual". Kita bisa bahasa Indonesia berarti kita bisa menulis artikel untuk dikirimkan ke media massa ^.^. Saran dari penulis adalah jangan memandang rendah kemampuan diri sendiri karena hal kecil yang dikelola dengan baik akan menghasilkan sesuatu yang mengejutkan.

Selain bekerja sebagai karyawan, menjual barang dan jasa serta menjual keahlian, kita juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan dengan cara membuka usaha. Bedanya apa dengan menjual barang dan jasa? Kalau menjual barang dan jasa, kita akan mendapatkan keuntungan dari selisih penjualan sedangan membuka usaha digambarkan sebagai ketika sampai di titik tertentu, maka si pemilik usaha tidak perlu terus bekerja secara fisik. Saran dari penulis yang penting adalah memisahkan sistem keuangan usaha yang terpisah dengan keuangan keluarga untuk mengantisipasi masa-masa sulit.

Cara lain mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjalankan usaha network marketing. Usaha network marketing dapat diibaratkan seperti kita memiliki toko, dan kita bisa membuka banyak sekali toko yang berafiliasi dengan toko kita. Pada bab ke 8, dijelaskan tentang investasi bagi hasil, yang perlu diperhatikan adalah pelajari cara kerja, kenali resiko, lihat lokasi, kenali perusahaan. Selain investasi bagi hasil, ada juga investasi pendapatan tetap (misalnya deposito) dan jual beli produk keuangan.

Selain 8 alternatif penghasilan tambahan, ada juga tambahan alternatif penghasilan tambahan boleh diikuti dan diharapkan tapi tidak usah diandalkan yakni mengikuti lomba (nunjuk diri sendiri), kuis (nunjuk lagi), undian (nunjuk lagi) dan terlibat bisnis money game (yang ini bukan saya hehe). Yang tidak boleh dilakukan untuk mendapatkan penghasilan tambahan: KKN, judi dan kriminalitas *yahh..kelesss

Bab terakhir, kita diajak untuk mengetahui bagaimana cara memilih alternatif yang sesuai dengan situasi dan kondisi keuangan kita. Cocok atau tidaknya alternatif diatas, hanya kita yang dapat menjawabnya.


Kelebihan pada buku ini yakni banyak contoh kasus yang diberikan, berdasarkan pengalaman dari penulis sendiri. Bahasanya membumi, ringan dan mudah dimengerti kita tidak dipusingkan dengan bahasa-bahasa ekonomi. Layak dijadikan referensi buat yang masih bingung mau dapat penghasilan tambahan darimana

The Secret


Judul: The Secret
Penulis:Rhonda Byrne
Cetakan: 9, Maret 2009
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 236
ISBN: 978-979-22-3155-2
Harga: Rp 60.000,-

Buku yang insipiratif ini merupakan buku best-seller yang sudah diterjemahkan di beberapa bahasa termasuk Indonesia. Buku ini menjelaskan hukum tarik-menarik bahwa segala sesuatu yang datang ke dalam hidup kita ditarik oleh kita oleh citra-citra yang kita pelihara dalam benak. Apapun yang berlangsung dalam benak, kita menariknya ke diri kita sendiri. Contohnya kita mungkin mengenal orang yang mendapat kekayaan besar telah kehilangan semuanya, tapi dalam waktu sebentar mendapatkan kembali kekayaan yang sama besarnya. Dalam kasus ini, terlepas mereka menyadarinya atau tidak, yang terjadi karena pikiran dominan mereka adalah tentang kekayaan.

Pasti kita semua pernah memikirkan hal yang tidak kita sukai, tapi bukannya menjauh dari hal itu malah masalah itu semakin mendekati kita atau malah makin memburuk. Sebabnya ketika kita memikirkan sebuah pikiran, hukum tarik-menarik segara mendatangkan lebih banyak pikiran yang serupa. Bahwa pikiran kita mempunyai frekuensi, jadi apabila kita membayangkan berulang-ulang maka kita memancarkan frekuensi secara konsisten. Kalau memang mudah seperti itu. kenapa setiap orang tidak menjalani hidup yang kita impikan? Salah satu sebabnya karena biasanya kita memikirkan apa yang tidak mereka inginkan daripada apa yang kita inginkan. Betul kan???

Aduh, aku jadi takut nih berpikiran negatif secara tidak sengaja? Nah, tenang aja dibuku ini disebutkan bahwa sebuah pikiran afimasi yang meneguhkan adalah ratusan kali lebih kuat dibanding pikiran negatif. Kalau kita merasa murung, kita dapat mengubahnya seketika pasang musik yang indah, menyanyi atau pikirkan seseorang yang sungguh kita cintai, intinya segera pindahkan frekuensi segera.


Kalau konsep diatas, saya menghubungkannya dengan perintah berdoa. Tapi yang terpenting dalam doa bukan hanya terkabulnya doa, tapi dengan doa itu kita benaKr-benar menjadi hamba Allah. Karena Allah memerintahkan kita untuk mengabdi pada Allah. Konsep percaya, kita harus yakin doa kita pasti dikabulkan tapi mungkin dipending, diberikan segera atau ditabung untuk di akhirat kelak.“Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada diri-Ku.” (Hadis Qudsi). Maka berbaik sangka kepada Allah dengan kepatuhan, itu syaratnya. Dan terakhir menerima dengan tawakal dan syukur karena dengan syukur kita memancarkan sinyal yang kuat kepada semesta bahwa kita sudah menerimanya.

Ada sebuah kisah menarik di buku ini ketika seorang laki-laki pindah ke rumah barunya dan membuka kotak demi kotak perabotan salah satunya berisi papan visi. Ketika ia ingin membukanya di dalamnya terdapat gambar rumah yang divisualisasikan 5 tahun lalu dan tebak apa? Sekarang dia tinggal di rumah yang persis seperti di papan visi tersebut.

Selanjutnya, dibuku ini dijelaskan cara kita mengatur pikiran positif terkait uang, hubungan, pekerjaan, jodoh, kesehatan. Komplit deh. Kelebihan lain buku ini adalah kertas yang ada dalam buku ini unik, karena setiap halaman berbeda motifnya dan terkesan seperti buku lama, jadi kita seperti sedang membaca buku rahasia sesuai judul bukunya.

Diluar dari pendapat bahwa buku ini mengandung 'misi' didalamnya, saya sih mengambil hikmahnya saja kalau kita memang harus berpikir positif plus berdoa kepada Allah karena dalam surat Ar-Radu ayat 11: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sebelum kaum itu merubah dirinya sendiri."

Mencari Ketenangan di tengah Kesibukan


Judul Buku: Mencari Ketenangan di tengah Kesibukan
Penulis: Mohammad Fauzil Adhim
Penerbit: Pro-U Media, Yogyakarta
Cetakan: Ke-4, Maret 2014
Halaman: 442
ISBN: 979-1273-91-X
Harga: Rp 62.000,-

Jika kesunyian tak mampu menghadirkan ketenangan, jika sujud dan ruku’ kita tak lagi mendatangkan ketentraman dan kesejukan jiwa, ada yang perlu kita tengok dalam diri kita. Kita perlu mengambil jarak dan melakukan hentian sejenak dari kesibukan-kesibukan yang terus memacu kita untuk berlari. Kita perlu mencari kejernihan di tengah hiruk-pikuk kehidupan maupun mimpi-mimpi kita.
Jika bertambahnya rezeki tak menambah kebahagiaan, ketenagnan da kekhusyukan, ada yang perlu kita periksa sejenak. Atas sedekah dan ibadah kita, ada yang perlu kita cermati dengan jernih barangkali ada salah niat yang terselip. Atas berlimpahnya harta yang tak menambah keteduhan hati dan kesejukan jiwa, ada yang perlu kita renungi; tentang diri sendiri, tentang tetangga kita, tentang doa-doa kita serta berbagai hal yang bekaitan hubungan kita dengan Allah Ta’ala mapun hubungan dengan sesama.
Ambillah jarak, luangkan waktu dan lakukan hentian sejenak..Semoga kita dapat menemukan ketenangan di tengah kesibukan.
Blurp diatas menggambarkan dengan jelas tentang  isi buku ini. Sebuah buku renungan yang istimewa untuk saya. Karena semua dikupas habis dalam buku ini, bahkan hal-hal terkecil, yang kadang luput dari perhatian kita yang membuat kita makin jauh dari Allah. Ada 5 bagian dalam buku ini tentang membuka jalan ke surga, menangis karena hamdalah, demi sepotong nyawa, keajaiban kata dan letaknya pada jiwa. Masing-masing bagian memuat kisah sarat hikmah di dalamnya, total ada 105 renungan di dalamnya, mari kita mulai jujur pada diri sendiri, berbicara berdua saja kepada hati kita.

-Kadang kekayaan tidak memberi apa-apa bagi pemiliknya kecuali keresahan dan kekhawatiran-

Penulis mengajak kita untuk merenung tentang harta, bahwa tidak ada kebaikan dalam kekayaan kalau tidak ada barakah. Rejeki yang barakah akan mendatangkan kebaikan yang bertambah-tambah dari Allah Swt. Ia memberi ketenangan, ketentraman hati, dan kelapangan jiwa bagi pemiliknya. Bertambah luasnya tempat tinggal memberinya keluasan hati pada tiap-tiap penghuninya, dan bukan membuat mereka merasa saling jauh satu sama lain. Bagaimana dengan harta kita selama ini?

Dalam renungan berjudul ‘Membayar Zakat, Bukan Memberi’, penulis membahas tentang fenomena zakat saat ini. Luar biasa orang yang antri untuk mendapatkan zakat 20 ribu rupiah. Jika 20 ribu sudah membuat mereka berbinar-binar, itu berarti mereka telah lama hidup dalam penderitaan yang sangat berat. Mereka seharusnya menerima haknya berupa zakat dengan gagah dan penuh kehormatan di rumah mereka sendiri. Mereka tak seharusnya dibuat lebih menderita lagi karena zakat sesungguhnya adalah kewajiban yang harus ditunaikan, bukan pemberian.

Di dalam buku ini ada suatu kisah Sirriy Siqthy yang menangis memohon ampun selama 30 tahunkarena hamdalah. Saat itu ada kebakaran di pasar, toko Sirriy tidak terkena kebakaran tersebut dan dia mengucap Alhamdulillah, namun ia ingat hadist Nabi, “Barang siapa melewatkan waktu paginya tanpa memperhatikan urusan kaum muslimin, maka tidaklah ia termasuk mereka.” Setiap hari ia dibayangi rasa bersalah dan menyesal karena ketika saudara muslimnya terkena musibah, ia mengucapkan syukur. Saya sendiri malu membaca kisah ini, betapa jauh akhlak saya dari Sirriy

Ada kisah miris yang berjudul ‘Sama-sama sakit’ ketika orang miskin memegang perut karena kelaparan, ada segelintir orang yang memegang perut karena kekenyangan. Jika si kelebihan memberikan kepada si miskin kelebihan makanannya, maka tidak akan ada yang sakit. Cerita ini ngena banget di saya kalau lagi kekenyangan buka puasa :’(. Dijelaskan penulis kadang kita merasa telah beramal dengan ikhlas saat memasukkan uang recehan untuk “menolong” agama Allah, padahal uang itu memang tidak kita butuhkan.

Bab tentang keajaiban kata menceritakan tentang peranan kata-kata dalam kehidupan karena berawal dari kata, peristiwa besar bisa terjadi. Pada bab terakhir tentang letaknya pada jiwa ada kalanya yang sedikit memberi kekuatan lebih besar daripada brkumpulnya manusia yang datang secara bergelombang. Sepuluh orang terpilih, keutamaan atau kekuatannya bisa melebihi seribu atau seratus ribu manusia cerdas yang rapuh jiwanya. Dan masih banyak lagi kisah-kisah yang wajib kita renungkan dalam buku ini.

Kelebihan buku ini adalah setiap kisah ‘kena’ di hati, serasa  tulisan-tulisan penulis dibuat khusus untuk masing-masing pembacanya. Kekurangannya menurut saya ada beberapa kisah yang dibiarkan menggantung, misalnya pada halaman 408 tentang Lorraine Monroe yang mengajar anak-anak broken home, tidak dijelaskan lebih lanjut hasil dari didikannya bagaimana ada juga kisah tentang seorang anak yang harus dioperasi mata, dan hanya dibuat sebatas pembuka yang membuat saya penasaran bagaimana kisah selanjutnya sang anak. Terakhir, Buku ini recommended buat dibaca, apalagi saat bulan Ramadhan sehingga bulan ini dapat kita optimalkan dan kita tidak melewatinya hanya dengan mendapatkan lapar dan haus saja ^.^.