Foto Studio Keluarga di Depok? Mari Pro ajahhh..

Sebelum saya penempatan ke Padang, saya ingin foto keluarga dulu ah. Penting bingit nih hehe, mulai krasak krusuk karena kantor baru baru bilang di hari Kamis siang kalau Senin kami CPNS harus sudah ada di penempatan. Sudah 2 hari pulang kerja ngejar foto studio ternyata nggak kekejar, hari Minggu pagi juga sudah ke Padang jadi tinggal tersisa hari Sabtu. Setelah kondangan ke sepupu kami di Manggarai, siangnya janjian dengan Mari Pro di daerah Margonda (dekat pintu masuk stasiun UI yang kecil) untuk foto studio.

Sesampainya disana, kami disuruh memilih paket ada paket sendiri, berdua, bertiga, dan grup. Semakin banyak orang semakin mahal. Paket bertiga harganya sekitar 200ribuan bisa memilih 5 softcopy foto dan dicetak 4R kalau tambah orang kalau tidak salah nambah 30 ribu. Bisa memilih 2 background dan bisa memakai 2 kostum. Keluarga kami memakai baju samaan yang dibeli dari Contempo, selain bahannya enak yang paling penting sedia baju muslim sarimbit untuk anak laki-laki mulai dari 1 tahun jadi bisa kompakan semua. Baju Contempo ini juga saya beli setelah lebaran jadi diskon 50% hihihi *emak irit

Di studio kami diminta memilih beberapa background, sesuai disarankan oleh fotografer akhirnya kami memilih background bunga-bunga untuk foto keluarga yang formil dan background putih untuk pose fun. Tidak perlu khawatir bagi yang tidak bisa bergaya karena nanti kita akan diajarkan gaya-gaya yang lucu kok, suami saya aja yang biasanya difoto nggak pernah senyum bisa ekspresif gini *terpesona. Kalau Dede mah tetap dengan ekspresi judesnya dan coolnya karena tidak kenal sama tukang jepret.

Setelah selesai foto, kami disuruh milih hanya 5 foto saja, ah tak rela karena hampir semua hasilnya bagus-bagus. Kalau memilih lebih dari lima, satu foto dikenakan biaya 28 ribu untuk 1 tambahan pose, akhirnya saya nambah 5 foto lagi jadi dapat 10 foto. Mau pamer ah hasilnya, lumayan kan. Walau ada yang bilang muka emaknya keputihan, maklum kebanyakan dempul xixixixi

Edisi Penempatan: Survey Daycare/Tempat Penitipan Anak Padang

Sudah hampir seminggu saya di Padang dan sebelumnya saya sudah hunting di internet beberapa daycare di Padang. Tapi umumnya jauh dari kantor saya di bypass. Saya juga sempat berbalas email dengan mbak Dini yang saya kenal dari forum The Urban Mama (TUM). Beliau sangat baik dan memberi beberapa list daycare di Padang.

  1. Citra Al Madina. Disini daycare tempat anaknya Mba Dini, di daerah Purus 4. Testimonialnya: Gurunya baik, ramah dan sayang anak, dikasih makan siang dan snack. Biayanya dulu 500 ribu sebulan, kekurangannya dekat pantai, jadi khawatir gempa. (Belum saya survey karena jauh dari kantor)
  2. Hikari. Lokasinya di Andalas, menurut Mba Dini tempatnya bersih, disiplin, pintu dijaga ketat, dikasih makan. (Belum survey kesana, belum tahu tempatnya, kayaknya agak jauh dari kantor)
  3. Jati. Lokasi sebelah KPPN Padang. (Tadi ngelihat KPPN Padang, tapi belum ketemu daycarenya, lokasinya agak jauh dari kantor)
  4. Jati. Belakang baso malang/restoran red chili, ada 2 yang satu mirip tutor time bagus banget ada sesi psikologi dan dokter visit tapi biayanya mahal yang satu lagi namanya Amalia jadi satu sama TK, nggak dikasih makan. (sedang tutup karena survey hari Minggu)
  5. Zafer Kids daerah Alai sebelum setopan Alai-Khatib Sulaiman (Belum nemu, kayaknya jauh dari kantor)
  6. Daerah A Parman/Ulak Karang, punya Muhammadiyah (Belum nemu, kayaknya jauh dari kantor)

Kalau ini tambahan yang saya dapat dari mbah google
  1. Zagola for Kids di daerah jalan teuku Umar (belum survey)
  2. Kasih Ibu di Padang Barat (belum survey)
  3. Dian Andalas di daerah Jati (sudah tanya, tapi sedang penuh)
  4. Ayufi Kids di Padang Baru (belum survey)
  5. Fanola Kids di jalan Belanti (belum survey)
  6. Al Fathan di Siteba (sudah penuh)
  7. Thara Khalifa di Km 14 bypass
  8. Istana Pelangi di Kurao 
Yang sudah saya survey:

ISTANA PELANGI
Awalnya dari teman yang sedang pulang melihat tempat penitipan anak di dekat kantor, di daerah Kurao. Namanya Istana Pelangi, setelah itu saya telepon kesana dan pemiliknya langsung menjemput saya ke kantor. Jaraknya dekat dengan kos saya di Siteba. TPAnya baru buka, baru ada 2 anak yang dijaga. Biaya perbulan 500 ribu, kondisinya lumayan bersih tapi makan siang dan snack harus kita bawa sendiri, agak berat buat saya soalnya kalau nanti anak saya bawa, kami hanya tinggal berdua saja.

PRIMAGAMA
Ini kayaknya yang dikasih tau Mbak Dini tentang daycare yang mahal. Lokasinya dekat universitas Andalas dan dibelakang restoran Red Chili. Lingkungannya enak dan kayaknya di lingkungan yang elit karena saya melihat ada mobil gubernur yang sedang parkir. Karena surveynya hari Minggu jadi sudah tutup. Di depannya tertulis fasilitas kegiatan unggulannya yakni konsultasi psikologi, pemeriksaan kesehatan, kegiatan, intra dan ekstrakurikuler dan special day. Setelah saya telepon besoknya, ternyata sudah penuh.

AL-FATHAN
Kalau dari tempatnya sih nggak jauh dari kosan saya karena masih Siteba. Sudah beberapa kali sms-an dengan Ibu Aan, tapi masih penuh disini karena sudah 16 anak dengan 3 orang pengasuh.








AMALIA
Lokasinya tidak jauh dari daycare Primagama, di samping kelurahan. Ini mungkin yang disurvey juga oleh Mbak Dini karena jadi satu dengan TK.










BOBBY BINKY
Letaknya dekat perempatan (mana yah) lampu merah sebelum Jati. Karena hari Minggu tutup, jadi saya belum tahu dalamnya. Kalau dilihat dari luar daycare ini jadi satu sama skin care. Tempatnya di pinggir jalan raya dan seperti berbentuk toko.







THARA KHALIFA
Letaknya dekat dengan kantor saya di bypass,  kira-kira 5 menitan naik motor (2 km), di dalam perumahan hipokrates. Perumahan ini perumahan dokter, jadi aman karena selalu dijaga oleh security. Saya suka daycare ini karena bersih. Harganya 800rb/bulan sudah dapat makan atau 500ribu/bulan makanan disiapkan sendiri. Buka Februari, saat ini belum ada anak yang dijaga. Dulu ada anak dokter yang dijaga, sekarang dokternya sudah pindah ke Medan.


Masih pertanyaan besar apakah saya harus 'memaksa' untuk membawa Dede ke penempatan dengan segala keterbatasan ataukah di rumah neneknya di Depok yang insya Allah kondisinya sudah nyaman dan aman.

Tambah Ganteng di Kiddy Cuts Depok

Tiap malam ketika tidur, Dede garuk-garuk kepala nggak karuan. Kayaknya rambutnya sudah gondrong nih, jadi gatel aja bawaannya. Sampe ada yang luka karena saking semangat garuknya. Hari sabtu langsung deh saya dan suami menuju tukang cukur rambut dekat rumah yang ternyata lagi tutup semua. Pada kemana ya, janjian gitu

Setelah tanya mbah google ternyata ada tempat potong rambut anak-anak di Mall Margo City namanya Kiddy Cuts. Wah boleh nih dicoba sekali-kali. Akhirnya kami bertiga pergi kesana yang terletak di lantai 3 mall.

Sesampainya disana, ada 2 anak yang sedang dipotong rambutnya. Kami disuruh menunggu terlebih dahulu, di tempat tunggu disediakan banyak mainan anak-anak, Dede anteng main disana dan sesekali menengok anak kecil yang menangis ketika dicukur rambutnya dan asyik main lagi. Sayang mainannya tidak ada baterainya jadi banyak yang tidak berfungsi misalnya walkernya, buku ceritanya kalau mainannya lebih diperhatikan pasti anak-anak makin sabar nunggunya. 

Sekitar 10 menitan bermain, tibalah waktu rambut Dede dipangkas, dan naik di mobil-mobilan biru sambil nonton kartun. Wuih senangnya, setir kanan setir kiri sambil cengar cengir tapi setelah mulai dipotong rambutnya dia mulai ngeh ada 'sesuatu' yang aneh. Dipotong lagi - Dede nengok kebelakang - berhenti dulu - main lagi, dipotong lagi - nengok kebelakang dan setelah setelah sadar ada yang memegang kepalanya akhirnya ketakutan dan nangis juga. Petugas yang lain dah siap-siap menghibur dengan meniup balon air, tapi ternyata tidak ampuh jurusnya heheh. Dan endingnya, awalnya Mamanya ingin biar bisa ngerasain pengalaman yang beda ketika Dede dicukur tapi tetap sama aja karena duduknya di pangkuan Mamanya juga, dengan membayar 90ribu -,-

Sterilizer Breastpump dan Botol ASIP traveling: Pumpee Compact Jawabannya

Catatan seminggu di penempatan Padang

Sebenarnya saya sudah punya mesin sterilizer di rumah, tapi karena body nya yang besar dan memang masih dipakai juga di rumah, jadi tidak dibawa. Akhirnya untuk sementara saya steril botol dan breastpump memakai tablet steril merk Innosense, agak rebet karena direndam dulu menggunakan tablet dan selanjutnya disiram dengan air matang plus karena memakai tablet jadi agak berbau obat.

Hari kerja pertama (Senin) ngobrol-ngobrol dengan dokter poliklinik ternyata beliau punya bayi usia 10 bulan dan memberi saya 3 pin bbm toko bayi yang ada di Padang. Langsung deh saya add untuk membeli sterilizer. Ada Kayla, Bonneh yang bisa COD dan yang lengkap namanya Burma.

BBM saya langsung diapprove oleh Kayla tapi stock sterilizer kosong. Nyari di internet dan menelepon Bonneh nggak diangkat, yasudah karena memang butuh kepastian akhirnya saya pesan yang paling murah di Lazada merknya Pumpee Compact yang muat 2 botol plus aksesorisnya. Cucoklah untuk mengisi kos-kosan saya. Baruu aja pesen dan bayar di Lazada, sorenya baru diapprove oleh Bonneh dan disana jual sterilizer Crown yang muat 6 botol. Hiks hiks telat, kalau belum bayar saya beli deh yang di Bonneh biar bisa langsung pakai.

Setelah ditunggu-tunggu, 3 hari kemudian di hari kamis barang pun tiba, ternyata sterilizernya imutttt banget. Dan pas ukurannya untuk breastpump Avent gratisan saya. Benar-benar cocok untuk yang suka traveling karena ukurannya bisa dibuat kecil, hanya 16cm panjangnya dan ringan pula. Waktu yang dibutuhkan sekitar 10 menit dan tidak memerlukan bahan kimia, cukup air matang 20 ml dan tentu listrik. Jadi buat para pejuang ASI yang mau traveling, alat ini bisa jadi pilihan ^.^

Segarnya Berenang di Waterpark Ceria Depok

Peralatan tempur renang Dede
Akhirnya kesampaian juga ngajak dede berenang di usia 13 bulan. Pengennya yang deket rumah aja, soalnya pasti kan berenangnya nggak lama. Searching di google, ternyata di Depok banyak banget pilihan waterpark mulai dari Pasir Putih, Ceria Kukusan, Grand Depok City dll, untuk kolam renang ada Matoa, DTC atau ke Snowbay TMII yang banyak permainannya. Jatuhlah pilihan awal di Waterpark Ceria Kukusan yang paling dekat dengan rumah saya di Krukut. Ini peralatan tempur Dede sebelum renang nih.
Ganteng ya aku? ^.^
  1. Baju renang bentuk diving, beli di bilna saat lagi diskon 50% harganya jadi 99 ribu, bahannya adem dan nyaman dipakainya, ganteng banget dede deh pake baju renang ini hehe. 
  2. Ban renang mobil-mobilan dibeli juga di bilna harganya 40ribuan. Sebelumnya pernah beli ban renang yang swim trainer dapat dipakai untuk belajar renang, beli di itc depok harganya 55 ribu, tapi ternyata pas dicoba di kolam karet rumah ternyata dede nggak suka karena rebet kali ya banyak talinya. Kalau ban renang mobil-mobilan ini mah nggak bisa buat belajar karena posisi anak duduk. Pas pertama kali sampe dan dipompa, dede seneng banget sama bentuknya yang lucu dan dinaiki seperti mobil-mobilan.
  3. Swim diaper, kalau ini gunanya untuk antisipasi kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Namanya juga bayi, nggak peduli kalau panggilan alam sudah memanggil nggak liat sikon. Kalah ternyata mpup kan bisa berabe tuh kolem renang. Kalau pampers sekali pake bisa beli huggies, kalau ini mereknya charlie banana. Saya beli di asibayi dan banyak toko online yang jual juga seperti little hannah shop, lazada.

Kami berangkat hari Sabtu tanggal 18 Oktober 2014 jam delapan pagi. Waterpark Ceria letaknya dekat dengan pintu belakang UI yang jalur motor (Kukusan). Kalau naik angkot bisa ditempuh dari terminal Depok naik D04. Kalau yang dari Tugu, lurus terus hingga ke perempatan Kukusan belok kiri. Letaknya tidak jauh dari perempatan, paling 5 menit. Nanti tinggal perumahan dengan gerbang bertuliskan Waterpark Ceria di kiri jalan. Nanti masuk terus ke belakang perumahan itu, kalau jalan agak jauh juga. Parkiran motor dan mobil luasss. Harga tiket untuk hari biasa 25 ribu sedangkan pada weekend 30 ribu, anak diatas usia 2 tahun sudah wajib bayar.


Setelah sampai, langsung nyebur karena Dede sudah pakai baju renang di rumah. Dede senang banget banget, sama sekali nggak takut sama air. Kolam renangnya terdiri dari kolam utama yang tempat perosotan anak-anak dikelilingi kolam arus dan ada juga kolam untuk orang dewasa di samping kolam utama. Setelah itu kami langsung muter-muterin kolam arus. Airnya lumayan jernih dan tidak kotor. Karena kami pagi datangnya masih sepi jadinya, makin siang makin rameee. Untuk penitipan tas, bisa dititip dengan membayar 5 ribu rupiah. Untuk yang belum sempat membeli ban renang anak juga dijual disini, ada yang ban renang bayi (mirip ban renang dede)  hingga ban renang untuk anak yang lebih dewasa, baju renang juga dijual disini.

Untuk pendamping yang tidak berenang juga dapat duduk di pondok-pondoknya *tapi saya nggak tanya itu free atau bayar hehe. Atau bisa makan di restoran di dalam waterpark. Setelah puas berenang selama 1 jam, akhirnya kami siap-siap pulang. Kamar mandi ganti banyak sekitar 20 kamar mandi dan dengan jumlah pengunjung jadi cukuplah. Reviewnya senang karena akhirnya bisa ngajak Dede yang hobi maen air bisa berenang walau menurut saya tiketnya agak mahal juga dibandingkan luas kolam renangnya yang tidak besar dan permainan untuk anak-anak kurang variatif. Soalnya waterpark yang terkenal pun lagi banyak promo setengah harga. Ini foto-foto dede berenang yeyeye:


Bagaimana Frontliner Menangani Nasabah Komplain

Nasabah komplain adalah makanan sehari-hari buat frontliner, dari katanya juga sudah ketahuan kan? front artinya depan dan liner (garis *betul nggak sih hihi), jadi merupakan garis terdepan dalam menangani nasabah. Nasabah komplain juga ada banyak tipenya, dari yang mulai sopan dan mau mengerti penjelasan kita, nggak sabaran, marah-marah, teriak-teriak, gedor meja hingga berkata kasar huhuhu.

Satu pengalaman yang masih membekas ketika ada nasabah marah adalah ketika saya sedang ada nasabah dan kasusnya perlu kebijakan atasan saya karena diluar prosedur dan ketika itu atasan saya sedang keluar, jadi saya meneleponnya di telepon dalam ruangan (karena telepon di meja saya tidak bisa menghubungi nomor handphone). Nasabah antrian selanjutnya yang ingin mencarikan dana western union tidak sabaran menunggu dan teriak-teriak di banking hall, "tuh orang lahiran apa di dalam!!" Saat itu saya yang sedang hamil 8 bulan kebawa emosi juga dong, padahal saya juga baru nelepon bos saya. Apa yang saya lakukan? Jutek sejutek-juteknya hihihi kalau yang ini jangan diikutin, abisnya dia duluan nggak menghargai kita, nggak pernah ngerasain apa kalau hamil 8 bulan jalan aja dah susah *ya nggak lah, masa cowok hamil :p.

Dulu saya diajarkan dalam teknik penanganan keluhan dengan semboyan "PUAS", kepanjangan dari
P: Pahami permasalahan dari sudut pandang nasabah
U: Ungkapkan empati, kelola emosi diri dan nasabah
A: Analisa akar masalah
S: Sampikan tindakan yang akan dilakukan, tawarkan alternatif dan solusi yang tepat

Pahami Permasalahan:
Dalam tahap ini, kita harus mendengarkan apa yang dikomplain dari nasabah, jangan memotong biarkan hingga selesai masalahnya diceritakan

Ungkapkan empati:
Empati adalah kita merasakan apa yang nasabah rasakan, jadi andaikan kita di pihak dia mungkin juga nggak nyaman dan berperilaku yang sama. Bagaimana kemampuan untuk mengenali perasaan dari sudut pandang orang lain dan frontliner dituntut untuk berespon secara tepat terhadap perasaan dari sudut pandang orang lain. Ungkapan kata empati, misalnya:
"Ya..saya mengerti"
"Saya paham apa yang Anda rasakan"
"Jadi, Anda merasa kecewa terhadap..."
"Apa yang bisa saya bantu untuk mengatasi hal tersebut?"
Kalau kata empati yang wajib disampaikan ketika nasabah komplain adalah "Mohon maaf atas ketidaknyamannya"
Kelola emosi juga poin penting, contoh saya diatas saya gagal dalam kelola emosi jadi belakangnya ga bener deh hehe. Sebaiknya jangan terbawa emosi juga, tips saya kalau kita kebawa emosi cepat-cepat minta ijin kedalam bilang akan didiskusikan dengan atasan mengenai masalahnya dan tenangkan diri hosh hosh, duduk wudhu dan tidur *lho

Analisa akar masalah:
Setelah mengungkapkan empati, kita analisa masalahnya karena apa, misalnya tentang komplain biaya, maka kita telusuri tentang biaya itu asalnya darimana, kalau ternyata biayanya memang sudah sewajarnya (maksudnya memang sudah seperti itu misalnya kena biaya penarikan di atm lain 5 ribu, kita minta maaf tidak terinformasi sebelumnya tentang informasi tersebut) dan jelaskan tentang informasi yang benar dengan menjelaskan fasilitas layanan produk kita.

Solusi:
Lalu kita berikan alternatif service recovery atas komplain tersebut dan tetap memonitor apabila masalah tidak dapat selesai seketika. Biasanya, para frontliner disarankan untuk memberi solusi mengatasinya dengan e-channel baik berupa net banking atau mobile banking.

Kalau nasabah tersebut MRI (MRI lagi..MRI lagi) poin-poin yang dinilai (waktu zaman saya yah) adalah tentang penyelesaian masalahan nasabah, service recovery, penjelasan fasilitas pelayanan, penjelasan cara penggunaan layanan e-channel, penjelasan biaya dan waktu transfer ke ATM dan pemakaian sales kit dan efektivitasnya.

Semangat senyum ^.^

Berkenalan dengan Penilaian Frontliner Bank (MRI)

Dalam perbankan, service itu sangat penting karena jenis usaha bank adalah menjual pelayanan bukan produk kasat mata yang dapat dimakan, dapat dipegang (bisa sih buku tabunganya hehe), dapat dihirup tapi tetap dapat dirasakan di hati kok *huacihh. Pasti semua bank mempunyai produk tabungan, deposito, pinjaman dan produk lainnya, karena itu yang membedakan antar satu bank dengan bank lain selain keunikan dari produk-produk itu juga perlunya kualitas layanan. Namanya juga bisnis kepercayaan, orang nitip uang ke kita pasti kita inginnya dilayani dengan baik dan bank dapat hidup karena dana dari pelanggan, simbosisis mutualisme lah kalau kata burung jalak dan kebo *lho, maksudnya hubungan yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak.

Selain karena alasan tersebut, adanya peningkatan service karena kita dinilai dari pihak luar namanya MRI singkatan dari Market Research Indonesia yang akan merangking pelayanan dari semua bank dan hasilnya akan diumumkan di media massa. Mungkin tujuannya supaya ada standardisasi di setiap cabang, jadi tidak perlu ke pusat untuk mendapatkan layanan yang baik karena di KCP pun pelayanan sama. Balik ke MRI, bangga kan kalau kita jadi ranking satu dan harapannya akan berpengaruh ke bisnis juga dan menarik datang nasabah. Dalam peringkatnya, biasanya dipisah antara pelayanan bank konvensional dengan bank syariah. Apa saja sih aspek yang dinilai? Ini poin-poin waktu saya dahulu jadi frontliner, kemungkinan berubah karena tuntutannya tinggi jadi sering berubah. Untuk yang terbaru, tanya ke atasan masing-masing ajah yahh.
 
Dalam penilaian service, bukan hanya customer service dan teller saja yang dinilai tapi juga aspek security, aspek tangible (tampilan bank) dan juga service layanan telepon pada bank tersebut (bukan call centre tapi cabang atau kcp terkait), jadi jangan heran kalau security di bank ramah-ramah banget. Bobot penilaian biasanya tertinggi di customer service, dulu waktu awal masuk bank bobotnya mencapai 55% jadi kalau CSnya jelek, imbasnya besar dan tekanan CS pun makin besar hehe, waktu saya keluar dari bank turun menjadi 35% walaupun tetap yang terbesar. Bobot selanjutnya adalah teller, aspek tangible, security dan layanan telepon.

Pada CS, teller dan security yang dinilai adalah sikap melayani, penampilan dan skill ditambah cross seling (penjualan silang atau menawarkan produk lain) pada CS. Aspek tangible yang dinilai adalah peralatan bank, kenyamanan ruangan, ATM, musholla dan toilet jadi clue nasabah MRI adalah yang mendatangi semua tempat tersebut hehe. Untuk telepon yang dinilai adalah kemudahan akses, jumlah dering sebelum diangkat, greeting dan ucapan terima kasih.

Untuk skill customer service dibagi tiga kondisi yang dinilai yakni pembukaan rekening, komplain dan tutup rekening. Dalam pembukaan rekening bagaimana kita dapat menjalankan step-stepnya penjelasan pembukaan rekening (sumpah banyak banget) dan setiap langkah itu dinilai, jadi kalau terlewat nilai langkah tersebut nol, dulu waktu saya masih jadi CS ada 28 langkah yang tidak boleh terlewat, bagaimana supaya tidak lupa? ya dilatih dan dilatih jadi sering-sering latihan roleplay.

Dalam penilaian komplain, bagaimana cara kita menangani nasabah komplain yang dapat dilihat disini tapi yang pasti komplain itu bukan hanya nasabah yang marah-marah saja tapi nasabah yang merasa kurang nyaman terhadap layanan bank yang diterima, itu juga termasuk komplain misalnya 'mba, atmnya kalau di atm bank lain ditariknya kena biaya ya?', 'mba, atmku ketelen' atau 'mba, nggak ada permen?' :p dan tutup rekening adalah sikap kita yang harus meretensi (membujuk supaya tidak jadi tutup).

Pada teller, rincian yang dinilai adalah waktu antri, ijin ketika menghitung uang, ketelitian pada slip setoran, cara menghitung uang, konfirmasi jumlah uang yang diterima dan waktu transaksi. Jadi jangan malas datang ke bank, karena bank akan makin baik dalam meningkatkan layanananya supaya bisa menciptakan service excellence (memberi nilai tambah dan menciptakan aspek wow) dan bisa ketemu mba-mba yang cantik macam saya *perlu disadarkan segera ^.^

Liburan Bersama Anak ke Seaworld

Pinginnn banget ngajakin dede ke Seaworld. Ngebayangin wajah Dede yang akan terkagum-kagum melihat banyak ikan pasti lucu banget. Ketika lagi browsing, eh ngeliat ada iklan lakupon lagi ngadain promo untuk ke Seaworld dari tiket seharga 90 ribu menjadi 50 ribu, wah lumayan menghemat kan. Jadilah saya beli hari Jumat, biar bisa dipakai besoknya. 

Tapi ngecek di email kok nggak dikirim-kirim ke email, terancam batal pergi nih minggu ini. Paginya saya baru ngeh kalau ternyata saya salah, ngeprintnya dari webnya langsung kalau tidak ada di email. Pagi-pagi berangkatlah keluarga kecil kami ke Seaworld yeaaah. Berangkat hari Sabtu jam 8 pagi dari Depok, sampailah di Ancol jam setengah 10.

Sampai di pembelian tiket, karena saya beli online kode kuponnya saya serahkan di customer service dan yeay berhasil kami masuk dengan setengah harga. Masuk ke dalam ruangan agak temaram dan kita disambut dengan akuarimum-akuarium, disambut ikan duyung dan ikan-ikan lain. 

Awalnya saya mengira Dede senang tapi ternyata kayaknya dia ketakutan deh. Nggak ada senyum sama sekali di dalam apa bingung kali ya melihat ikan yang banyak. Disana ada beberapa atraksi misalnya memberi makan kura-kura, jadi anak-anak kecil diberi sedotan panjang yang ujungnya dikasih makanan kura-kura. Ada juga atraksi utama ketika dua penyelam memberi makan ikan-ikan di akuarium. Para penyelam memberi makan sambil bermain-main dengan ikan hiu, ikan pari, penyu dan ikan lainnya.

Di Seaworld, iconnya adalah terowongan ikan. Seperti kita masuk ke dalam lautan sambil melihat ikan-ikan berenang. Di dalamnya, seharusnya ada jalanan yang berjalan otomatis tapi sudah tidak berfungsi, mungkin tergerus budaya selfie kali ya. Jadi ketika kita sedang berjalan di terowongan suka macet ternyata ada yang lagi selfie, ada yang foto-foto yang membuat stop antrian.

Pemandangan menarik lainnya adalah dunia ikan, jadi ada mobil dan tempat menelepon yang isinya adalah ikan-ikan kecil. Ada juga perpustakaan untuk anak-anak, tapi saya nggak sempet masuk ke sana. Kita juga bisa melihat museum ikan dan didalamnya ada pijit ikan (tapi bayar).

Kalau bawa anak kecil atau bayi, tidak usah bawa stroller karena tempatnya juga kecil lebih mobile bawa gendongan aja. Setengah hari saya menghabiskan waktu disini, makin siang makin rameee. Ketika keluar kita bisa membeli souvernir dan makan siang disini dan ternyata kita bisa masuk keluar bebas hingga pukul enam sore walaupun sudah keluar dari area.

Tapi, sedih dan kaget karena ternyata Seaworld ditutup sementara dari bulan Oktober tahun ini karena ada masalah kontrak, padahal akhir September baru kesana. Moga cepat terselesaikan supaya masyarakat dapat kembali menikmati liburan bersama keluarga belajar biota laut ^.^

Ganja Online Shop Bayi

Gambar diambil dari sini
Semenjak lahiran Dede Fatih, rasanya malas banget kalau kudu ngobrak ngabrik mall atau pasar buat cari keperluan bayi. Untunglah sekarang kita sangat dimudahkan dengan buanyaknya online shop, dari rumah tinggal klak klik dan duduk manis di rumah barang sampe deh. Banyaknya OS juga membuat kita bebas memilih penawaran-penawaran yang ada dan bandingin harga antar toko, ada yang bebas ongkos kirim, ada yang free gift dengan pembelian produk tertentu, potongan harga atau poin pelanggan. Minusnya ya itu, godaannya beratttt, bikin ketagihan kayak ngeganja hehe. Ini list OS bayi yang pernah saya beli:

  1. Asibayi: adalah OS keperluan bayi yang paling sering saya kunjungi, sebenarnya bukan onlinenya tapi workshop offlinenya karena memang dekat rumah (5 menit naik motor dari rumah). OS ini terlengkap dan terkomplit untuk keperluan asi dan mpasi, kurangnya menurut saya jarang banget ada promo-promo atau program loyalitas pelanggan.
  2. Bilna: Pilihan mainannya buanyak, situsnya keren, free ongkir diatas 200 ribu, respon komplainnya cepat. Paling suka kalau lagi ada free gift Pampers ^.^
  3. Mothercare: Saya sanggup beli kalau lagi ada diskonan doang. Sleepsuit mothercare kualitasnya bagus dan warnanya cerah-cerah, suka ngeliatnya *liat doang. Plus lainnya adalah free delivery berapapun nominal yang kita beli.
  4. Little Hannah Shop: Kalau mau cari barang berkualitas baik untuk gendongan, popok, apron menyusui lainnya disinilah tempatnya. Saya beli gendongan Boba, sebelum membeli gendongan itu sempat galau antara pilih Boba atau Ergo. Tapi Mbak Anna, dengan telaten dan sabar balas sms-sms saya dan jelasin kelebihan satu persatu. Reccomended tapi sayang harganya mihil-mihil  ^.^
  5. Lazada: Situs ini memang bukan khusus bayi, tapi ada juga kategori khusus bayi dan anak. Produknya lumayan bersaing, bisa COD dan free ongkir juga
  6. Contempo: Mau baju samaan dengan anak tapi nggak ada yang sedian sizenya, disini disedian baju anak laki-laki dan perempuan dari mulai 1 tahun
  7. Inibayiku: Karena dapat voucher waktu foto 17 Agustusan, jadi belanja disini. Cepet banget sampenya