Judul : Kiat Sukses menjadi Hafidz Qur'an Daiyah
Penulis : Abdul Aziz Abdur Rauf, Al Hafidz, L
Penerbit : Markaz Quran, cetakan ke-6 Shafar 1427 H
Halaman : 141
Sudah lama banget punya buku ini, dari tahun 2006. Berhubung target tahun ini harus hapal juz 30 *tutup muka malu-maluin jadi buka-buka lagi gimana sih teknik menghapal Al-Qur'an. Buku panduan ini aplikatif banget karena banyak membahas tips-tips menghapal Al-Qur'an.
Ada 8 Bab dalam buku ini dan semua lengkap dibahas. Bab pertama membahas dasar mengapa Al-Quran perlu dihapal. Diawali dengan pertanyaan ngapain dihapal, lah kan sudah banyak jumlah Alquran dan gampang didapat? Dibuku ini diingatkan kembali kalau para penghapal Al-Qur'an adalah orang-orang yang dipilih Allah untuk menjaga kemurnian Al-Qur'an dari usaha pemalsuan. Lalu dibahas tentang karakteristik dari Al-Quran yakni pedoman hidup bagi seluruh manusia; ruh bagi orang beriman; adz-dzikr (peringatan); sumber pengetahuan alam dan Qur'an adalah bekal da'wah.
Lanjut ke bab kedua membahas tentang urgensinya menghapal Al-Quran, yakni:
- Menjaga kemutawatiran Al-Quran. Mutawatir adalah: sesuatu yang diriwayatkan oleh orang banyak sehingga mustahil jika mereka sengaja sepakat mengadakan kebohongan bersama-sama.
- Meningkatkan kualitas umat
- Menjauhkan diri dari aktivitas yang tidak ada nilainya di sisi Allah
- Melestarikan budaya salafussholih
Bab ketiga, dibahas tentang manfaat dari menghapal Al-Quran, yang dapat dirasakan baik di dunia maupun di akhirat. Manfaat di dunia:
- Merupakan nikmat robbani yang datang dari Allah
- Al-Qur'an menjanjikan kebaikan, berkah dan kenikmatan bagi penghapalnya
- Penghapal Al-Qur'an adalah orang yang mendapatkan penghargaan khusus dari Nabi
- Ciri orang yang diberi ilmu
- Keluarga Allah yang berada diatas bumi
- Menghormati penghapal Al-Qur'an berarti mengagungkan Allah
Manfaat di akhirat:
- Penolong di hari kiamat
- Meninggikan derajat manusia di surge
- Para penghapal Al-Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat
- Mendapat kehormatan mahkota kemuliaan
- Penghapal Al-Qur'an adalah orang yang akan mendapatkan keuntungan dalam perdagangan dan tidak akan merugi
- Paling banyak mendapatkan pahala dari Al-Qur'an
Bab keempat, dibahas tentang bagaimana persiapan dan cara menghapal Al-Quran. Pepatah Arab mengatakan, bila tekad sudah bulat, jalanpun jelas terlihat. Jadi sebelum memulai menghapal maka persiapan mental menduduki peringkat pertama yakni jiwa yang siap bekerja keras dan disiplin terhadap waktu. Sikap mental yang harus dibangun:
- Merasakan keagungan Al-Qur'an
- Memiliki perhatian terhadap Al-Qur'an
- Pandai mengatur waktu
- Tabah menghadapi kesulitan dalam menghapal
Bab 5 dibahas tentang teknik menghapal Al-Qur'an bahwa semua orang sebenarnya bisa menghapal karena merupakan proses mengulang. Penghalang utamanya adalah malas, tidak ada kemauan, hilang akal dan mata hati. Namun setiap orang memang punya daya kuat yang berbeda. Beberapa teknik yang dipakai para penghapal:
- Teknik memahami ayat-ayat yang akan dihapal. Teknik ini cocok untuk orang berpendidikan. Ayat-ayat yang akan dihapal dipahami terlebih dahulu lewat terjemahan atau tafsir hingga terbayang semua maksudnya. Setelah paham, coba baca berkali-kali hingga hapal sambil mengingat-ingat maksud ayatnya. Umumnya lebih cepat menghapal
- Teknik mengulang-ulang sebelum menghapal. Cara ini lebih santai tanpa harus mencurahkan seluruh pikiran. Sebelum dihapal, baca berulang-ulang biasanya hingga 35 kali pengulangan baru dihapal. Cocok untuk penghapal yang daya ingatnya lemah. Namun butuh kesabaran ekstra dan suara bakal jadi seksih *baca serak-serak becek
- Teknik mendengarkan sebelum menghapal. Tidak memerlukan pencurahan pikiran, perlu keseriusan mendengar ayat yang akan dihapal melalui murrotal. Cocok untuk yang bolak baliknya jauh, bekerja seharian di kantor dan duduk di depan computer
- Teknik menulis sebelum menghapal. Cara ini merupakan warisan dari ulama masa dulu. Setiap ilmu yang dihapal kemudian ditulis.
Jadi mana teknik yang paling efektif? Apapun teknik yang dipilih tidak adan terlepas dari membacanya berulang-ulang sampai tidak perlu melihat mushaf lagi. Karena hakikat menghapal adalah membaca sebanyak-banyaknya sampai tertanam dalam ingatan. Sehebat apapun ingatan seseorang, kalau nggak pernah ngulang nanti lupa. Kesimpulannya metode yang paling efektif adalah yang membuat kita nyaman dan menikmati proses menghapal.
Sarana penunjang dalam menghapal Al-Qur'an dibahas di bab 6:
- Bergaul dengan orang yang sudah/sedang hapal Al-Qur'an
- Selalu membacanya dalam Shalat
- Mendengarkan bacaan Hafiz Al-Quran
- Mengulang hapalan bersama orang lain
- Musabaqah Hifzhul Quran
Di bab selanjutnya dibahas tentang problematika dalam menghapal Al-Quran terdiri dari problem internal dan eksternal. Problem internal yaitu:
- Cinta dunia dan terlalu sibuk dengannya
- Tidak dapat merasakan kenikmatan Al-Qur'an
- Hati yang kotor dan terlalu banyak maksiat
- Tidak sabar, malas dan berputus asa
- Semangat dan keinginan yang lemah
- Niat yang tidak ikhlas
- Lupa
Sedangkan problem eksternal lebih ringan dibanding internal karena dapat didukung dengan kemauan yang kuat. Contohnya para orientalis yang hapal Al-Quran meski tidak beriman. Seorang muslim dalam menghapal Al-Qur'an targetnya bukan sekedar hafal namun bagaimana ia mampu menjadikan Al-Qur'an sebagai bagian dari dirinya. Problem eksternal yaitu:
- Tidak mampu menghapal dengan baik
- Tidak mampu mengatur waktu
- Tasyahabul ayat (ayat-ayat yang serupa)
- Pengulangan yang sedikit
- Belum memasyarakat
- Tidak ada muwajjih (pembimbing)
Bab terakhir, dibahas mengenai adab bagi penghapal Al-Qur'an yakni:
- Selalu menjaga keikhlasan karena Allah dan menjaga diri dari riya'
- Menjaga diri dari perbuatan yang tidak ada nilainya di sisi Allah
- Jangan mencari popularitas atau berniat menjadikan Al-Qur'an sebagai sarana mencari nafkah
- Tawadhu dan tidak merasa diri lebih baik dari orang lain
- Jangan berniat mencari imbalan duniawi dari Al-Qur'an
- Jangan menjadikannya sebagai alat meminta-minta kepada manusia
- Berhati-hati dari sifat munafik
- Berhati-hati dri tergelincir kepada maksiat
- Banyak berdoa kepada Allah agar menuntut ke surga
- Selalu bersama Al-Qur'an sampai akhir
saya pakai teknik dengarkan mbak. dan pk juz amma saya waktu umur 7 tahun dulu. ada terjemahannya. jd mudah ingat krn alhamdulillaah adanya faktor kenangan masa kecil. bener lho ini. trus skrg kl mau bc quran (baca doang lho bukan mghafal), sy baca dl terjemahannya plus pk quran terjemahan per kata. jd waktu bc lbh 'terasa'.
ReplyDeleteBaru hapal Ar Rahman, Al Waqiah dan Yasin hihiii...malu euy udah tua ini :(
ReplyDeleteKalo aku baca berulang tiap hari. Trus pas shalat dibaca ulang. Alhamdulillah pertama per 5 ayat, kalo tiap shalat dipakai lama-lama hapal. Tapi harus tetep dijaga hapalannya untuk shalat juga biar nggak ilang.
mbak kira-kira buku itu masih di jual tidak ya? saya udah lama cari tapi ga ada... bisa tolong informasinya
ReplyDeletehttps://tokopedia.link/vmpLlSNXDyb
Delete