Gambar Hari Ibu Internasional dari Mbah Google |
Tepat di hari ibu internasional, masih mau nulis topik tentang ASI :). Di tengah deadline kerjaan, di dalam kamar wisma sebelum lebih tenggelam ke pulau kapuk ngeblog dulu ah.
Buat para busui pasti akan selalu terkenang bagaimana kerebetannya kalau lagi travelling beberapa hari. Masa-masa menyusui ini akan selalu membekas di hati, rebet tapi seneng *nah lho. Koper kita mungkin setengahnya akan terpenuhi peralatan tempur ASIP atau barang-barang pribadi kita yang harus dieliminir. Pokoknya yang penting masuk dulu peralatan pumpingnya. Berikut peralatan tempur ASIP yang saya bawa ketika pengalaman beberapa kali berpergian jauh dari anak, hasil trial error dan ini yang paliiing simple buat saya:
1. Breastpump
'Radio' Unimom Forte. Kenapa bawanya breastpump yang berat sih? Karena baru mampunya beli ini hehe, breastpump elektrik akan sangat membantu kita ketika lelah dan malas melanda. Double pumping membantu meringkas waktu pumping plus bisa sekalian jadi breastpump manual untuk dibawa ketika sedang pergi ke luar yang tidak bisa kita prediksi ada colokan apa nggak. Lebih mantep lagi kalau punya yang mesinnya lebih mungil biar menghemat tempat.
2. Plastik ASIP
1 kantong isinya 40 plastik, sekantong biasanya untuk seminggu. Memakai kantong ASI itu efektif tapi nggak efisien. Efektif karena akan menghemat tempat, ga repot nyucinya tapi nggak efisien karena mahal dan langsung dibuang.
3. Apron menyusui
Pertama kali tim saya bingung ketika saya keluarin alat pumping dan siap-siap mau pumping, pada panik cariin tempat pumping, secara numpang di tempat orang ketika lagi audit. Saya bilang nggak apa-apa karena bawa penutup *tetap pada panik.
Dengan cuek, saya mojok, pakai apron dan pumping deh. Semenjak itu, tim saya terbiasa dan malah ngingetin kenapa saya belum pumping. Jadi karena apron, walaupun tidak ada ruang menyusui saya bisa pumping dimana saja.
Tips pilih apron berarti jangan gonjreng kaya saya biar ga terlalu menarik perhatian, pilih yang warna gelap kali ya.
4. Cooler bag
Disesuaikan dengan perkiraan ASIP yang dibawa. Kalau perjalanan jauh lebih aman pake cooler box. Kalau dinas luar dan bisa pulang seminggu sekali, saya pakai yang Igloo compartement 16. Berhubung tasnya dah dijemput papa minggu ini, dan tinggal tersisa dinas luar 5 hari lagi, tas gabag ini mudah-mudahan cukup menampung oleh-oleh untuk Dede.
5. Ice gel
Malam bekuin, siang pas dinas dibawa. Saya bawa 3 ice gel. Nggak terlalu bawa banyak ice gel karena tasnya kecil. Kalau mau pulang ke Jakarta, baru mesen batu es di warung untuk di perjalanan biar bisa dipecah dan dimasukkin ke dalam tas.
6. Sikat dan pembersih botol
Disimpan sikatnya yang baik biar ga dikira pembersih WC hehe. Pernah sikat saya dibawa sama teman kantor mau dicelup oli motornya coba..
7. Tablet/cairan steril
Steril itu bisa 3 cara: 1.Uap 2.Microwave 3.Cold Steril. Coba cari-cari mesin steril yang kecil belum nemu yang cocok. Jadi, saya pakai cara yang ke 3 yakni cold sterilization. Bisa dibeli di asibayi atau di mothercare untuk cairan atau tablet sterilnya. Kurang suka sama tabletnya karena baunya agak menyengat. Cara cold steril: Cuci bersih, direndem air matang dan dimasukkan cairan/tablet selama 30 menit setelah itu dicuci pakai air matang lagi.
8. Tupperware
Fungsinya untuk mencuci dan steril peralatan pumpingnya. Diusahakan pakai tempat yang ada tutupnya ketika cold steril
9. Zipper Bag
batu es apa kentungan? |
Zipper bag saya pakai ketika taruh ASIP di kulkas. Untuk mengantisipasi kondisi kulkas yang akan kita tumpangi, jadi kita amakan dengan zipper bag. Bisa dibeli di Carrefour
Tips terakhir, daripada repot bawa peralatan tempur ASIP seperti yang diatas mending bawa sang penghisapnya aja nih:
seru sekali ya bun... sya juga pejuang asi,tapi berhubung asi sya kurang utk bayi dan bb naik 400gr sebulan jd sama Dsa dianjurkan utk campur sufor.pdahal sya IRT bun.. tp walaupun campur sufor,sya ttp semangat pumping n nyusuin langsung.
ReplyDelete